Mamasa, Katinting.com– Stok obat-obatan Formularium JKN dan Bahan Habis Pakai (BHP) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kondosapata Mamasa telah habis, menyebabkan terganggunya pelayanan di sejumlah poli rumah sakit. Kondisi ini diumumkan melalui selebaran yang terpampang di area RSUD dan menjadi viral di media sosial.
Tak hanya soal habisnya stok obat, keterlambatan pembayaran klaim BPJS serta insentif dokter yang belum dibayarkan juga menjadi sorotan. .
Menanggapi hal ini, Direktur RSUD Kondosapata, Dr. Adriana Randabunga, memberikan klarifikasi saat ditemui pada Jumat (20/9).
Adriana mengakui bahwa stok obat di sejumlah poli memang habis, tetapi ia menegaskan bahwa pelayanan rumah sakit tetap berjalan meskipun tidak seoptimal biasanya.
“Yang menjadi kendala adalah ketiadaan obat yang dibutuhkan pasien. Ketika dokter meresepkan obat, tetapi obat tersebut tidak tersedia, maka pasien terpaksa pulang tanpa mendapatkan pengobatan yang dibutuhkan. Ini yang membuat para dokter prihatin,” ungkapnya.
Mengenai insentif dokter, Adriana menjelaskan bahwa ada keterlambatan pembayaran selama dua siklus atau enam bulan.
“Insentif para dokter yang bekerja sama dengan kami belum dibayar selama dua siklus, di mana satu siklus setara dengan tiga bulan. Jadi, totalnya sudah enam bulan,” tambahnya.
Namun, Adriana mengungkapkan bahwa pihaknya telah bertemu dengan Pj Bupati Mamasa untuk mencari solusi atas permasalahan ini. Menurutnya, Pj Bupati telah menjanjikan bahwa pembayaran insentif dan klaim BPJS akan segera diproses.
“Kami sudah bertemu dengan Pj Bupati Mamasa, dan beliau menyampaikan bahwa proses pengadaan obat sedang berjalan di Keuangan Daerah, serta klaim BPJS sedang dalam pengajuan. Kami dijanjikan bahwa semua akan segera dibayarkan,” jelas Adriana.
Dia juga berharap pelayanan di RSUD Kondosapata bisa kembali normal dalam waktu dekat. “Kesehatan harus menjadi prioritas kita di daerah ini. Semoga minggu depan pelayanan sudah bisa berjalan normal kembali,” tutupnya.
Krisis stok obat dan keterlambatan insentif dokter di RSUD Kondosapata ini menjadi perhatian masyarakat Mamasa, yang berharap agar layanan kesehatan di daerah segera diperbaiki demi kesejahteraan pasien dan tenaga medis.
(Saldi)