Kantor BPD Sulselbar yang berada di Jl. Ahmad Yani Mamuju. (net)
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Sejumlah nasabah Bank Sulawesi Selatan dan Barat (Sulselbar) Mamuju melaporkan uangnya raib di rekening. Bahkan ada nasabah yang kehilangan uangnya mencapai Rp2,1 miliar rupiah.

Jumlah uang nasabah bervasiasi, mulai dari Rp100 juta, Rp500 juta hingga Rp2,1 miliar.

Nasabah Bank Sulselbar, Nirmalasari Aras mengetahui kehilangan tabungannya Rp2,1 miliar setelah mendapatkan kabar dari nasabah lain di awal bulan Oktober 2022.

“Awalnya, saya tidak mau cek karena kata bank, dana saya dan mertua itu aman. Setelah ketemu nasabah lain disuruh cek, saya datang ke kantor bank minta rekening koran, ternyata dana saya sudah tidak ada. Semua hasil usaha-usaha dan gaji saya disimpan di rekening, bahkan ada juga dari bank lain saya cabut dan simpan di sini,” tuturnya.

Diketahui, Nirmalasari mulai menabung di Bank Sulselbar sejak tahun 2019. Dia mengaku saat itu, petugas funding Bank Sulselbar menawarkan bunga cukup tinggi yang akan diterima setiap bulan beserta program undian mobil.

“Saya dijanjikan setiap bulan akan mendapatkan bunga sekian jika dana di-hold, bahkan ada dana saya dari BRI yang saya cabut agar mencukupi Rp2 miliar itu. Tapi setelah saya cek tidak masuk uang Rp300 juta di rekening,” paparnya.

Nirmalasari mulai merasa aneh, saat ada tranksaksi keluar dua kali jumlah Rp500 juta, lalu Rp700 juta yang tidak dikonfirmasi pihak bank kepadanya. Sesuai pengalamannya, jika ada transaksi keluar yang jumlahnya besar, selalu dikonfimasi pihak bank, tetapi saat dua transaksi keluar itu dia tidak mendapat dikonfirmasi.

“Saya sampai marah-marah dan bilang ini uang saya, kenapa kalau saya ambil, tetapi kenapa ini keluar tanpa sepengetahuan saya. Terus saya tanyakan dikemanakan itu uang saya, dijawab Bu Hermin (petugas funding bank Sulselbar yang menariknya) katanya itu proses holding dari bank,” jelasnya.

Nasabah lainnya, Nanna, tabungannya Rp500 juta yang dijemput oleh petugas funding Bank Sulselbar tidak disetorkan ke rekeningnnya. Dia mengaku sempat mempertanyakan hal tersebut tetapi hanya diberi surat yang berisi cap, logo yang dibubuhi dengan materai 10.000 dengan tanda tangan. Alasannya, itu program dari Bank Sulselbar.

“Saya dikasihkan selembaran terus saya tanya kenapa tidak ada di rekening, dia bilang itu programnya Bank BPD (Bank Sulselbar),” sebut Nanna.

Sedangkan Nurmi yang kehilangan dana Rp100 juta mengaku, selama proses penyetoran uang, dia selalu lewat teller. Dia mengaku ditawari program cashback perbulan jika tabungan mencapai Rp100 juta.

“Ada tabel diperlihatkan, setelah tiga bulan menyimpan uang kita diberikan cash back perbulan. Tidak pernah saya berikan uang di rumah, saya langsung di bank,” ucap Nurmi.

Menanggapi masalah tersebut, Ketua Tim Investigasi Bank Sulselbar, Fadli menyatakan telah melapor dan diproses hukum. Pihak bank juga telah menonaktifkan tenaga funding yang diduga melakukan hal tersebut.

“Saat ini dalam proses penegakan hukum dan kita pun masih validasi data. Bank akan bertanggungjawab dan keamanan uang nasabah jadi prioritas bank, tetapi saat ini kami masih melakukan proses validasi seluruh transaksi dan memastikan semua yang jadi hak nasabah itu terlindungi,” ucap Fadli.

Hingga saat ini, diketahui ada 23 nasabah yang telah melaporkan kehilangan uang di rekening Bank Sulselbar.

(SGA/Ed: Anhar)

Bagikan

Comments are closed.