Kondisi ruas jalan Soekarno-Hatta, arah selatan jembatan Topoyo, semakin memburuk. (Dok. Fhatur Anjasmara)
banner 728x90

 

Mateng, Katinting.com – Hujan baru saja reda, ketika di ruas jalan Soekarno Hatta arah Topoyo, Benteng, Tobadak, sebuah roda empat melintas dari arah selatan, tepat di sisi sebuah roda dua dari arah Topoyo.

Kedua kendaraan tersebut secara tak sengaja berpapasan tepat di jalan becek dan berlumpur, sehingga ditengah sopir roda empat tak paham kondisi ruas jalan secara keseluruhan, sebelah ban masuk lubang, membuat cipratan lumpur basah menyembur ke arah pengendara roda dua.

Tentu kejadian itu, memicu ketersinggungan kedua pengemudi beda tipe kendaraan, sebab satu menggukan roda dua, satu lagi menggunakan roda empat. Meski kemudian pengemudi roda empat tersebut, menepi dan meminta maaf atas kejadian itu, tapi raut wajah pengemudi roda dua tetap menampakkan wajah kesal, karena semburan lumpur basah dan berair.

Kejadian ini, tidak sekali, berulang sejak sebagian ruas jalan Soekarno Hatta dan Jend Sudirman, mengalami proses peningkatan satu sisi, termasuk pelaksanaan pembangunan jembatan Topoyo yang membentang di atas sungai Budong budong. Sehingga sisi lainnya berlubang dan berlumpur tampak di biarkan semakin rusak.

Kepada laman ini, salah seorang pengendara yang melintas di ruas kedua jalan itu, Sudirman, menuturkan, seharusnya kondisi jalan itu, tak mesti membuat pengendara bersinggungan, karena menjadi kewajiban pelaksana jalan yang melaksanakan proyek, membuat ruas jalan yang berdampak dari pengerjaan ruas sebelah, untuk merawatnya.

“Paling tidak jika muncul kubangan, maka pelaksana proyek melakukan perawatan ruas jalan, agar pengguna jalan tetap merasa nyaman melintas di dua ruas ini” tutur Sudirman.

Pengedara lain, Rizal, mengungkapkan bahwa bukan hanya menimbulkan ketersinggungan antar pengendara, tapi, sudah pernah truk pengangkut buah sawit yang terbalik tidak jauh dari depan rumah makan terbesar di ruas Soekarno-Hatta.

“Karenanya, untuk menghindari kejadian serupa, sudah menjadi tanggungjawab pelaksana proyek membenahi ruas jalan yang rusak, yang digunakan sementara melintas oleh pengguna jalan, misalnya, gundukan material mestinya mereka gusur, kubangan mereka timbun” ungkap Rizal.

Ia menambahkan dalam pelaksanaan proyek apapun, pelaksana proyek meski semaksimal mungkin menghindari terjadinya dampak buruk atas pekerjaan yang sedang dilaksanakan.

“Tapi saya setiap hari melintas, di ruas Soekarno – Hatta dan Sudirman ini, justru kondisinya makin parah, sejak dilaksanakan proyek peningkatan jalan pada sisi dari ruas kedua jalan itu, ini tidak bisa dibiarkan oleh pelaksana proyek, karena memang menjadi tanggungjawab mereka memastikan tak ada dampak” pungkas Rizal.

(Fhatur Anjasmara)

Bagikan