Katinting.com, Bontang – Menjelang masa jabatan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang periode 2019 – 2024, Komisi III berencana akan melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) dalam waktu dekat.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi III DPRD Kota Bontang, Amir Tosina saat dikonfirmasi melalui telepon seluler, Sabtu (27/7/2024). Ia bilang, meskipun saat ini sudah memasuki penghujung jabatan, namun pihaknya tetap menyelesaikan tugasnya sebagai wakil rakyat.
Sidak itu bakal menyasar beberapa lokasi proyek yang masih dalam tahap pengerjaan. Di antaranya pengecekan pelataran Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara. Diketahui serambi wisata atas laut tersebut dibangun ulang.
Kemudian, progres Terminal Bus Bontang yang terletak di Jalan S. Parman Kilometer Enam. Pasalnya pembangunan proyek itu hingga kini belum terselesaikan, sementara pengerjaannya sudah cukup lama.
Kata dia, meski tanggung jawab pengerjaan tersebut merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) namun Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mempunyai hak mempertanyakan sejauh mana pembangunan terminal bus ini.
“Pemerintah daerah yang paling tahu, karena berada di wilayah kita. Punya hak bertanya ke pemprov, kapan gedung baru itu selesai,” sebutnya.
Selanjutnya, Komisi III juga akan melakukan sidak terhadap pembangunan turap longsor di Jalan Soekarno Hatta, Kelurahan Bontang Lestari. Lantaran dari pantauan pihaknya, sering kali tak melihat adanya kegiatan proyek di lokasi.
Oleh karena itu, komisi yang berfungsi mengontrol pembangunan ini ingin memastikan secara langsung melalui sidak mengenai sejauh mana progres proyek-proyek tersebut. Sebab ia menilai prosesnya terkesan lamban.
“Kami khawatir, jangan sampai proyek ini terhambat. Karena ada yang menggunakan anggaran 2023. Kita ingin memastikan,” ucapnya.
Ia berharap para kontraktor bertanggung jawab atas apa yang mereka kerjakan. Menurutnya tidak ada alasan pekerjaan tersebut terhambat, karena tenggat waktu yang diberikan sudah disetujui terlebih dahulu sebelum memulai pengerjaan.
“Jangan sudah mepet baru mau dikebut. Yang ada bangunannya tidak kuat dan semrawut,” tutupnya.