Mamuju, Katinting.com – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mencapai angka mengkhawatirkan dengan total 1.313 kasus dari Januari hingga Juni 2024.
Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, dr. Asran Masdi, menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam melakukan langkah pencegahan.
Hingga bulan Juni, tercatat 1.313 kasus DBD dengan 2 kematian, masing-masing di Kabupaten Polewali Mandar dan Majene. “Peningkatan kasus di bulan Mei dan Juni terjadi di Kabupaten Polewali Mandar, khususnya di wilayah Puskesmas Campalagian, Katumabangan, dan Pekkabata,” ungkap dr. Asran.
dr. Asran menjelaskan bahwa peningkatan kasus DBD ini merupakan hasil kajian bersama antara Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten. “Ini merupakan kelalaian kita dalam melakukan pencegahan, baik dari aspek kebersihan maupun keteraturan di rumah dan di luar rumah,” tambahnya.
Sebagaimana arahan PJ Gubernur Bahtiar Baharuddin, dr. Asran menyoroti kurangnya kepedulian terhadap lingkungan sebagai salah satu penyebab utama. Sampah yang berserakan di enam kabupaten, terutama di wilayah perkotaan, menjadi salah satu sumber genangan air yang mendukung perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti, vektor penyebar DBD.
Untuk mengatasi masalah ini, Dinas Kesehatan Sulbar memastikan penyuluhan dan koordinasi dengan kabupaten-kabupaten untuk menggencarkan sosialisasi dan edukasi masyarakat tentang pencegahan DBD. Selain itu, upaya fogging juga dilakukan meskipun terkendala keterbatasan. Fogging difokuskan pada titik-titik rawan di mana kasus DBD ditemukan.
(*)