Pasangkayu, Katinting.com – Upacara peringatan HUT PGRI ke 74 berlangsung di halaman kantor Bupati Pasangkayu, Sulawesi Barat, Senin, (25/11).
Turut hadir ketua DPRD Pasangkayu Alwiaty, dan beberapa anggota DPRD, para pimpinan Forkompinda, kepala OPD, seluruh kepala sekolah serta para guru di daerah ini.
Pada kesempatan ini, selaku inspektur upacara Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Makmur membacakan sambutan isi pidato seragam Mendikbud RI.
Isi pidato tersebut berpesan kepada seluruh guru di negeri ini, melalui pendidikan agar membentuk masa depan bangsa.
Walaupun, tugas dan tanggungjawab seorang guru tidaklah mudah. Pasalnya, guru dituntut untuk membantu murid dalam belajar, iapun dibebankan tugas administrasi yang meluangkan banyak waktu.
Sebagaiamana wacana yang berkembang, Kemendikbud atas gagasan Menteri Nadiem Makarim, proses belajar mengajar mengisyaratkan tak hanya dalam kelas, tapi bisa dterapkan di luar kelas.
Beda halnya dengan kurikulum yang ada, dianggap begitu padat menutup pintu petualangan bagi siswa didik.
Selain itu, jenjang waktu tempuh pendidikan juga dianggap terlalu lama. Pasalnya, waktu yang dihabiskan sekira 17 tahun sejak TK hingga penyelesaian Starata Satu (S1).
Jenjang waktu di SD menjadi 4 tahun, SMP dan SMA masing-masing 2 tahun, sehingga akan ada selisih 4 tahun lama studi.
Karenanya, seorang siswa akan menamatkan SMA pada usia 13 tahun. S2 dan S3 selama 5 tahun, maka di usia 18 tahun sudah bisa bergelar doktor.
Meski begitu, ini masih sebatas wacana yang mengacu pada era percepatan jelang era revolusi industri 4.0.
Ini merupakan pintu bagi bangsa Indonesia untuk menyiapkan tenaga profesional yang akan berkompetisi hingga kancah internasional.
(Editor Arham Bustaman dikutip dari berbagai sumber)