Muh. Irfan, Ketua Komkar Mamuju. (Ist)
  • Penulis : *Muh. Irfan
  • Ketua Komunitas Mahasiswa Untuk Kedaulatan Rakyat (KOMKAR)
  • Basis dari FPPI Pimkot Mamuju

Dengan semangat hari jadi Mamuju ke 481 tahun kita aktualisasikan nilai budaya dan kearifan lokal untuk mewujudkan Mamuju Keren

banner 728x90

Pertama saya ingin sampaikan ucapan hari selamat jadi Mamuju Yang ke 481 tahun, Peringatan hari jadi Mamuju kali ini tentu sangat berbeda dengan beberapa tahun terakhir, karena hari ini kita masih berjibaku dengan wabah covid-19, kita melihat usia daerah Mamuju ini sungguh sangat mapan serta perjalanan yang sangat sudah cukup lama.

Di Mamuju sendiri kita sudah mengetahui potensi sumber daya alam sangat melimpah, mulai dari sektor pertaniannya, kelautan, perkebunan, serta alam yang mengandung uranium, emas dan juga mangan, diluar dari pada sumber daya alam yang sangat melimpah, Mamuju memiliki budaya yang masih sangat terikat dan ini menjadi tugas kita bersama untuk kemudian selalu melestarikan budaya sebagai kearifan lokal Mamuju itu sendiri

Ditengah-tengah pandemi yang masih melanda republik, ini menjadi tugas bersama baik masyarakat dan terutama pemerintah baik pusat maupun yang ada dilokal Mamuju, karena covid-19 ini masih menjadi sangat konspirasi ditengah tengah masyarakat, diluar dari pada konspirasi soal covid-19 ini, tugas dari pada pemerintah khususnya Kabupaten Mamuju mampu kemudian bicara soal penguatan pangan didesa desa ini tidak lain untuk bagaimana kemudian memperkuat ekonomi para petani Yang ada di pelosok desa, serta pemerintah Mamuju harusnya sudah bergerak untuk bicara soal masyarakat pesisir, ya minimal mensosialisasikan, mengajarkan serta membangun tempat hasil tangkap yang diperoleh oleh nelayan dan kemudian dikelola untuk kemudian menguatkan ekonomi para nelayan yang ada di Mamuju

Diluar dari pada Pandemi covid-19, tentu kita ketahui pula secara bersama dipertengahan januari lalu, Sulawesi Barat khususnya Mamuju itu kemudian diguncang gempa bumi yang menelan beberapa korban dan merusak bangunan serta rumah warga yang rusak baik parah, sedang maupun ringan

Saya mau mengatakan bahwa Pemkab Mamuju itu kemudian gagal bicara soal percepatan penanggulangan bencana.

Kenapa kemudian gagal..!!!

Harusnya tanggal 28 Maret tim assessment sudah diturunkan untuk validasi data tahap 1, 9.719 (RB, RS, RR) dan nantinya diberikan DTH (Pengganti huntara) 500 selama 6 bulan yang masuk dalam kategori rumah rusak berat, tapi apalah daya, akomodasi tim assessment itu tidak di akomodir,

Karena banyak desakan dan pertanyaan dari masyarakat dengan adanya data amburadul, pada saat tanggal 7 mei Bupati Mamuju memanggil desa/kelurahan beserta camat itupun desa/kelurahan yang dipanggil Yang hanya masuk tahap 1, untuk diberikan tanggung jawab validasi data rumah rusak, kemudian tanggal 11 Mei Bupati Mamuju, memberikan dana DTH sebagai simbolis, saya tidak tau apakah betul itu DTH sudah diberikan kepada beberapa warga tersebut, karena setahu saya dana 2 M untuk DTH yang ada di BPBD belum tersentuh karena belum adanya validasi data,

Tanggal 30 Mei Sekda Mamuju, BPBD kabupaten beserta perkim dari kabupaten melakukan konferensi pers di canal aduan kabupaten (Rujab Wakil Bupati) dan hasilnya adalah tim validasi data akan diberikan kembali kepada tim teknis dari perkim yang sudah dilatih salah satu NGO, (disini kita sudah kita liat ngaconya pemerintah kabupaten dalam menangani percepatan penanggulangan bencana),

karena pada saat tanggal 7 Mei bupati memberikan tanggung jawab kepada pihak desa/kelurahan dan pada akhirnya untuk time assessment dikembalikan lagi ke BPBD kabupaten, dan setelah aksi kami kemarin pada saat tanggal 31 Mei, bupati kemudian menjelaskan akan menyelesaiakan assessment dalam 2 Minggu terhitung dari tanggal 31 Mei, tapi fakta dilapangan sampai hari tim assessment yang kemudian dikomandoi oleh BPBD Kabupaten Mamuju masih melakukan asessment

Saya mau mengatakan dengan hormat kepada pimpinan Mamuju dalam hal ini Bupati Mamuju beserta OPD, bahwa percepatan penanggulangan pasca bencana kalian gagal melaksanakan tugas membuat Mamuju Keren untuk penanggulangan kebencanaan

Pesan saya kepada Bupati, Wakil Bupati beserta OPD-nya untuk kemudian memperbaikan kekuatan pangan yang ada didesa-desa untuk pengstabilan rakyat ditengah tengah pandemi, serta hidupkan masyarakat pesisir melalui pembangunan pembangunan pengelolaan hasil tangkap nelayan, jika kalian ingin memberikan kado terindah kepada Mamuju di usianya yang semakin mapan ini. (*)

Bagikan

Comments are closed.