Mamuju, Katinting,com – Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju mencatat sebanyak 39,9 persen siswi di di Kabupaten Mamuju mengalami anemia.
Kepala Bidang Keseatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kabupaten Mamuju, Dewi Sunandri mengatakan, kondisi ini akan berdampak negatif. Resiko dari anemia akan mempengaruhi tingkat kehamilan dan akan mengakibatkan stunting bagi penderita anemia.
Untuk mengantisipasi hal itu sejak dini, pihaknya mencangakan gerakan minum tablet penambah darah bagi remaja putri di Sekolah. Hal ini bertujuan untuk membuat generasi masa depan bebas dari anemia.
Ditahap awal, sebanyak 25 Sekolah SMP dan SMA sederajat di Kecamatan Mamuju dan Simboro yang melaksanakan gerakan minum tablet penambah darah bagi remaja putri ini.
“Jadi mungkin secara bertahap, nanti akan ke semua sekolah. Cuman memang perlu sosialisasi yang lebih massif lagi ke anak sekolah,” kata Kabid Kesmas Dinkes Mamuju, Dewi Sunandri, Senin (8/5/23).
Dewi menyampaikan, gerakan minum tablet penambah darah bagi remaja putri di Sekolah setiap hari Senin ini merupakan inovasi dari Bupati Mamuju, Sutinah Suhardi.
“Sebenarnya ini sudah ada aksi bergizi, cuman setelah di evaluasi, khawatirnya ini tidak diminum oleh siswi karena pada awal tahun 2023 kami sudah melakukan pemeriksaan dihampir semua sekolah tentang anemia untuk anak siswi, itu masih ada 33,9 persen yang anemia,” kata Dewi.
“Sehingga melalui kesempata ini Pemkab Mamuju dalam hal ini Ibu Bupati, itu membuat inovasi bahwa setiap hari senin disetiap sekolah setelah upacara kita akan minum tablet tambah darah bersama,” ungkapnya.
Dia mengatakan, setiap senin dalam beberapa minggu kedepan, dengan mengandeng Puskesmas Binanga, Puskesmas Rangas dan Puskesmas Bambu akan memasifkan kegiatan ini di sekolah-sekolah.
“Jadi hari ini serentak di 25 sekolah. Di semua sekolah yang ada di Kabupatan Mamuju tapi secara bertahap. Program ini akan berjalan selama persediaan tablet tambah darah itu ada kita tetap jalan,” tutupnya.
(Advertorial)