Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Bonivasius Prasetya Ichtiarto bersama dengan Kepala BKKBN Sulbar saat menggelar konferensi pers. (Dok. Zulkifli)
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dorong penguatan kampung Keluarga Berkualitas (KB) di Sulbar sebagai upaya mendukung program bangga kencana dan percepatan penurunan angka stunting.

Penguatan kampung KB itu bertujuan untuk mengimplementasikan Inpres nomor 3 tahun 2022 tentang optimalisasi penyelenggaraan kampung KB.

“Kami juga ingin meningkatkan komitmen dari pemerintah provinsi maupun kabupaten dalam pencanangan atau implementasi Inpres tersebut,” kata Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Bonivasius Prasetya Ichtiarto, saat menggelar konferensi pers di Mamuju, Selasa, (13/9/22).

Bonivasius menyampaikan Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten mulai saat ini harus berfikir tentang program-program yang bisa disinergikan dalam mewujudkan kampung KB tersebut. “Makanya, saya membawa dari kementerian dan lembaga lain sebagai narasumber. Dari Kemenko PMK, Kemendes, Kemenkes, termasuk Kemendagri,” sebutnya.

Dalam konferensi pers itu, Bonivasius menjelaskan perbedaan antara pencanangan kampung Keluarga Berencana dan Keluarga Berkualitas. Katanya, Keluarga berencana indikatornya terkait dengan pengendalian kuantitas penduduk.
“Contohnya, rata-rata anak yang dilahirkan, serta tingkat partisipasi KB,” jelasnya.

Sedangkan, kata dia, kampung Keluarga Berkualitas bukan hanya urusan keluarga berencana, pengendalian kuantitas, tapi juga peningkatan kualitas. “Termasuk juga kesehatan, program stunting, pemberdayaan ekonomi, keamanan, ketertiban, ketentraman, kedamaian dalam keluarga, serta keagamaan. Jadi, lebih komprehensif kampung Keluarga Berkualitas,” tutupnya.

Sepanjang tahun 2016 hingga tahun 2022 kampung KB di Sulbar yang tersebar di enam Kabupaten sebanyak 176. Terbanyak di Kabupaten Polewali Mandar (37 kampung KB), Majene (31), Mamuju (30), Pasangkayu (26), Mamasa (25) dan Mamuju Tengah (17).

Sekedar diketahui, dari data BKKBN Sulbar, angka stunting atau kasus kurang gizi di Sulbar saat ini mencapai 33,8 persen atau sekitar 86 ribu anak. Ditahun 2024 mendatang BKKBN Sulbar menargetkan kasus stunting bisa menurun hingga 18,61 persen.

Bagikan
Deskripsi gambar...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here