
Mamuju, Katinting.com – Penjabat Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin, bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Sulbar, Pemkab Mamuju, dan Forkopimda, memantau pelaksanaan Gerakan Pangan Murah (GPM) yang berlangsung di Lapangan Ahmad Kirang, Mamuju, Rabu (22/1).
Program ini dilaksanakan serentak di enam kabupaten sebagai upaya strategis untuk mengendalikan inflasi daerah sekaligus mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok menjelang bulan suci Ramadhan.
“Saya sengaja meminta Dinas Ketapang Provinsi bekerja sama dengan pemda kabupaten untuk melaksanakan pangan murah secara serentak. Kalau mau menstabilkan harga, harus dilakukan serentak, sehingga dampaknya terasa di semua wilayah,” ujar Bahtiar.
Pj Gubernur Bahtiar juga menegaskan pentingnya memastikan harga kebutuhan pokok tetap terjangkau oleh masyarakat. “Tugas kita adalah memastikan harga-harga kebutuhan pokok terjangkau, terutama menjelang Ramadhan,” katanya.
Selain itu, Bahtiar mengajak pemerintah daerah untuk meningkatkan produksi komoditas tertentu yang menjadi penyumbang inflasi, seperti cabai rawit dan bawang merah. Ia juga mendorong masyarakat memanfaatkan program pemerintah untuk mendukung peningkatan produksi pangan.
“Tahun ini, Pemprov telah mengalokasikan anggaran untuk pengadaan bibit hortikultura. Tujuannya adalah membangun kemandirian pangan di Sulbar sekaligus mendukung percepatan swasembada pangan nasional,” tambahnya.
Kadar, salah satu pedagang yang berpartisipasi dalam GPM, menyebut beberapa komoditas mengalami kenaikan harga, terutama bawang putih. “Bawang putih sedikit lebih mahal, dan ini bisa saja naik terus,” ungkapnya.
Dengan adanya pasar murah ini, diharapkan dapat membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok dengan harga yang lebih terjangkau, sekaligus menstabilkan harga di pasar tradisional. (*/Zulkifli)

