Busman Rasyid. (*)
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Busman Rasyid, seorang tokoh pemuda Sulawesi Barat, menyayangkan ketidakadaan isu kepemudaan dalam pelaksanaan Debat Publik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gubernur dan Wakil Gubernur, serta Bupati dan Wakil Bupati Sulawesi Barat. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan kurangnya perhatian terhadap peran penting pemuda dalam pembangunan daerah.

Busman, yang juga berlisensi Master Kepeloporan dari BNSP, menilai bahwa debat publik pada periode ini tidak memberikan ruang yang cukup untuk membahas isu-isu yang relevan dengan masa depan pemuda. Ia menyatakan bahwa pelaksanaan debat kali ini terkesan formalitas tanpa adanya inovasi dalam pemilihan tema.

“Kami sangat sayangkan penyelenggara, baik KPU Provinsi maupun KPU Kabupaten se-Sulawesi Barat, tidak menyinggung isu-isu kepemudaan pada debat publik Pilkada kali ini,” ujarnya.

Ia menilai, baik pada Debat Pertama maupun Debat Kedua Pilkada Kabupaten Mamuju, tidak ada pembahasan mengenai peran dan pemberdayaan pemuda dalam tema yang disediakan oleh KPU.

“Isu kepemudaan seharusnya menjadi bagian penting yang dibahas dalam adu gagasan para calon kepala daerah,” kata Busman, yang juga aktif dalam kegiatan kepemudaan di Sulawesi Barat.

Busman berpendapat bahwa pemuda adalah aset berharga bagi setiap daerah, dan keberadaan mereka sebagai generasi penerus yang akan membawa perubahan sangat vital. Oleh karena itu, ia menganggap pemberdayaan pemuda perlu menjadi perhatian serius dalam setiap kebijakan daerah. “Pemuda adalah motor penggerak yang akan membawa daerah maju dan berkembang. Peran mereka dalam pembangunan sangat besar, dan kita harus mendengar komitmen calon kepala daerah terkait hal ini,” tegasnya.

Menurutnya, sejarah Indonesia juga membuktikan bahwa pemuda memiliki peran aktif dalam perjalanan bangsa. Dari perjuangan kemerdekaan hingga reformasi, pemuda selalu berada di garis depan dalam setiap perubahan besar bangsa. Oleh karena itu, isu kepemudaan dalam debat Pilkada seharusnya menjadi fokus yang tidak bisa diabaikan.

Busman juga mengingatkan bahwa tema Sumpah Pemuda ke-96 pada tahun 2024, yaitu “Maju Bersama Indonesia Raya,” seharusnya menjadi acuan penting dalam membahas bagaimana calon kepala daerah dapat memberdayakan dan melibatkan pemuda dalam pembangunan daerah. “Tema Sumpah Pemuda tahun ini menggambarkan semangat kebersamaan dan kemajuan. Kami berharap, komitmen para calon kepala daerah terkait pemuda bisa terungkap dalam debat publik Pilkada,” pungkasnya.

Dengan peran strategis pemuda dalam menciptakan perubahan dan kemajuan, Busman berharap agar KPU dan para penyelenggara debat publik ke depannya memberikan perhatian lebih terhadap isu kepemudaan, yang sangat penting untuk membangun masa depan Sulawesi Barat yang lebih baik. (*)

Bagikan