
Mamuju Tengah, Katinting.com – Warga Mamuju Tengah mulai diresahkan atas seringnya muncul hewan predator disekitar pemukiman warga, mendapat respon dari Komunitas Pecinta Alam Mala’biq.
Menanggapi fenomena buaya mulai merangsek keruang kehidupan manusia jauh dari tepi sungai yang menjadi habitat ekosistem buaya, itu dikarenakan kerusakan alam yang berdampak pada terganggunya habitat mereka oleh manusia itu sendiri.
“Jadi populasi kita manusia ini kian hari kian bertambah, tapi tingkat kesadaran sebagian besar dari kita manusia akan menjaga keseimbangan ekologi dan ekosistem kehidupan mahluk sangat minim” ungkap Ketua KPAM Ruslan kepada laman ini, Rabu (18/10).
Baca juga :https://katinting.com/predator-mulai-merangsek-ke-pemukiman-warga-berharap-bksda-bertindak/
Perambahan hutan yang berimplikasi pada rusaknya subsistem kehutanan kita saat ini mulai dari hulu sampai hilir, dapat dilihat langsung yang terjadi di Mamuju Tengah, tentu ini atasnama ekonomi, yang dipicu oleh baik masyarakat maupun perusahaan membuka perkebunan sawit besar besaran tanpa tata kelola dengan design ideal.
“Sehingga kalau kita melakukan foto atau pengambilan gambar dari udara, kita bisa saksikan areal kebun sawit sana sini, karena di dekat rumah warga pun juga ada tumbuh pohon sawit, artinya pekebun sawit mandiri ini tak memikirkan dampak semata mata memikirkan keuntungan” sebut Ruslan.
Nah karena penataan area perkebunan sawit yang tak ditata dari awal ini, dampaknya deforestasi hutan yang sangat luar biasa di Mamuju Tengah, cukup tinggi, memicu terganggunya habitat hewan predator.
“Dan ini akan menjadi pekerjaan rumah para pengambil kebijakan, di Mamuju Tengah, jangan hanya alasan investasi dan ekonomi, kita mengabaikan kepentingan keberlanjutan ekologi, maka mestinya pengambil kebijakan mengambil sikap melarang pembukaan kebun sawit baru, demi menjaga ekosistem makhluk hidup” pungkas Ruslan.
(Fhatur Anjasmara)


[…] Baca juga : https://katinting.com/buaya-masuk-pemukiman-habitat-mereka-dirusak-manusia-kpam-hentikan-pembukaan-k… […]