Mamuju Tengah, Katinting.com – Disejumlah wilayah pemukiman di Mamuju Tengah, hewan predator berbahaya mulai merangsek masuk ke pemukiman warga dengan menampakkan diri dikebun warga, dan tidak hanya sekali.
Wilayah pemukiman yang sering menjadi lokasi penampakan hewan predator berupa buaya adalah wilayah Desa Pangngalloang, wilayah Desa Kabubu, wilayah Desa Salupangkang IV dan Desa Salupangkang II, sebagian wilayah Karossa dan Tobadak.
Tentu kondisi ini menimbulkan keresahan bagi warga, karena kemunculan buaya disekitar warga membuat warga terganggua aktivitasnya, karena takut kelahannya, kuatir bertemu hewan mematikan ini.
“Baru kali ini, sering menampakkan diri disekitar kami, biasanya hanya dimuara sungai atau disungai, tapi ini sudah masuk ke lahan kebun milik kami” ungkap Marjono kepada laman ini, Rabu (18/10).
Ia menuturkan beberapa tahun lalu, yang dia sering saksikan, hewan predator hanya di dalam sungai atau di tepi sungai, namun beberapa waktu terakhir sudah naik jauh dari tepi sungai, bahkan sering masuk ke area perkebunan warga bahkan di Salupangkang sudah ada yang diterkam.
“Dan ini sudah menjadi ancaman yang butuh perhatian dari pihak terkait, seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), untuk segera memberikan solusi kepada kami yang terancam saat ini” tutur Marjono.
Warga lainnya, Samunding, menyampaikan bahwa hendaknya pihak BKSDA segera merespon kondisi ini, tentu Pemkab melalui instansi terkait memiliki tanggungjawab memberikan dukungan ke BKSDA, sehingga persoalan ancaman hewan predator di Mamuju Tengah bisa diminimalisir.
“Sebab dilematisnya, warga bisa saja mengambil sikap sendiri berupaya upaya meminimalisir habitat buaya secara mandiri, namun ada peraturan pemerintah yang dapat memidanakan pelaku pembunuhan hewan yang dilindungi, sekalipun itu hewan mematikan bagi warga, karenanya, pihak BKSDA dan Pemkab memang perlu memperlihatkan perannya” ujar Samunding.
Ia menambahkan selain keterlibatan pemerintah, juga diharapkan keterlibatan perusahaan sawit di Mamuju Tengah memikirkan persoalan ini, sebab munculnya hewan predator ini ke pemukiman karena hadirnya perusahaan sawit mengambil wilayah yang menjadi habitat buaya.
“Maka buayanya terganggu, maka merangsek ke pemukiman warga, dan perusahaan tidak bisa lepas tanggungjawab” pungkas Samunding.
(Fhatur Anjasmara)