Puluhan mahasiswa dari Koalisi Poros Rakyat Mamasa melakukan aksi unjuk rasa di simpang lima Kota Mamasa, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, Kamis (19/9). (Dok. Saldi)
banner 728x90

Mamasa, Katinting.com – Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Koalisi Poros Rakyat Mamasa menggelar aksi unjuk rasa dengan membawa sejumlah tuntutan terhadap pemerintah daerah. Aksi ini diikuti oleh berbagai organisasi mahasiswa yang turun ke jalan untuk menyuarakan keresahan dan aspirasi masyarakat Mamasa, Sulawesi Barat.

Aksi tersebut berlangsung pada Kamis (19/9) dimulai dari titik simpang lima Kota Mamasa, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa. Massa aksi melakukan orasi secara bergantian dan membakar ban sebagai simbol protes terhadap berbagai persoalan yang terjadi di daerah tersebut.

Dalam aksinya, mereka menyampaikan beberapa tuntutan utama kepada pemerintah daerah dan pusat. Berikut adalah tujuh tuntutan yang diajukan oleh massa aksi:

1. Meminta Pemda Mengaktifkan Pelayanan RSUD Kondosapata dan Pembayaran Iuran BPJS: Mahasiswa mendesak pemerintah daerah untuk segera mengaktifkan pelayanan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kondosapata dan memastikan pembayaran iuran BPJS masyarakat.

2. Realisasi Janji Presiden Jokowi: Massa menuntut agar janji Presiden Joko Widodo terkait pembangunan rumah sakit dan pasar di Kabupaten Mamasa segera direalisasikan, mengingat pentingnya fasilitas ini bagi masyarakat setempat.

3. Audit Dana 25 Miliar untuk Dinas Pemuda dan Olahraga: Mahasiswa mendesak dilakukan audit terhadap dugaan penggunaan dana sebesar 25 miliar rupiah yang dialokasikan untuk Dinas Pemuda dan Olahraga Kabupaten Mamasa.

4. Pembayaran Siltap Kepala Desa dan Aparat Desa: Massa aksi juga menuntut agar segera dilakukan pembayaran penghasilan tetap (siltap) kepala desa dan perangkat desa yang hingga kini belum terealisasi.

5. Evaluasi Pembangunan Perpustakaan yang Mangkrak: Mahasiswa meminta pemerintah daerah untuk mengevaluasi proyek pembangunan perpustakaan di Mamasa yang hingga saat ini mangkrak dan tidak menunjukkan perkembangan.

6. Menutup Tempat Hiburan Malam yang Melanggar Aturan: Koalisi mahasiswa mendesak penutupan tempat hiburan malam yang dinilai tidak sesuai dengan peraturan dan norma yang berlaku di Kabupaten Mamasa.

7. Pencopotan Pj Bupati Mamasa: Massa menilai Pejabat (Pj) Bupati Mamasa gagal melaksanakan tugasnya, sehingga mereka menuntut pencopotan Pj Bupati yang dianggap tidak mampu membawa perubahan positif bagi Kabupaten Mamasa.

Setelah melakukan orasi dan menyampaikan tuntutan di simpang lima Kota Mamasa, massa aksi berencana melanjutkan unjuk rasa mereka ke Kantor Bupati Kabupaten Mamasa. Kantor Bupati Mamasa menjadi titik akhir dari aksi mereka hari ini.

Hingga berita ini ditulis, massa aksi masih bergerak menuju gedung DPRD untuk menyampaikan aspirasi mereka secara langsung. Aksi unjuk rasa ini menjadi sorotan publik, mengingat sejumlah isu yang diangkat oleh mahasiswa terkait dengan kesejahteraan masyarakat dan transparansi pemerintahan di Kabupaten Mamasa.

Pihak pemerintah daerah belum memberikan tanggapan resmi terkait aksi dan tuntutan yang disampaikan oleh mahasiswa. Namun, unjuk rasa ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi pemerintah untuk mendengar dan memenuhi aspirasi rakyat.

(Saldi)

Bagikan