Mamuju Tengah, Katinting.com – Akibat serangan hewan predator kepada sejumlah masyarakat Mamuju Tengah yang tinggi, membuat BPBD Mamuju Tengah, mengeluarkan peringatan dini bahaya serangan predator di sekitar sungai dan pesisir.
Dalam Surat Peringatan Dini yang di keluarkan BPBD Mamuju Tengah, terdapat 4 poin penting, yang musti menjadi perhatian masyarakat Mamuju Tengah akan tidak ramahnya saat ini hewan pemangsa jenis buaya berdampingan manusia.
Surat peringatan dini berisi 4 poin tersebut menekankan pentingnya kewaspadaan masyarakat untuk mengurangi aktivitas mereka di sekitar sungai dan pesisir, guna menghindari hal yang tidak diinginkan.
“Ada 4 poin himbauan peringatan kami sampaikan, diantaranya, meminta warga mengurangi aktivitas di sungai dan perairan pesisir pada malam hari, terutama kegiatan memancing atau aktivitas lain yang memerlukan kontak langsung dengan air” ungkap Sigit Dwihastono Kepala BPBD Mamuju Tengah, Selasa (05/11).
Yang kedua, pihak BPBD Mamuju Tengah meminta warga waspada saat berada di sungai atau pesisir dengan memantau keadaan sekitar,
“Kedua kami harap masyarakat selalu waspada dan memantau keadaan sekitar, saat berada di dekat sungai atau perairan, terutama di titik-titik yang rawan, Ketiga Mengingatkan anak-anak dan remaja untuk tidak bermain atau berenang di sepanjang sungai atau pesisir tanpa pengawasan.” beber Sigit.
Sementara poin 4, Ia menekankan kiranya masyarakat memperkuat jaringan komunikasi dan informasi dengan relawan TRC BPBD Mamuju Tengah, untuk memudahkan laporan bila terjadi hal yang tidak diinginkan atau ada kejadian membahayakan nyawa manusia.
“Jadi keempat, segera melaporkan kepada aparat desa atau pihak berwenang, jika ada penampakan atau indikasi kehadiran predator.” imbuh Sigit.
Karenanya, harapan BPBD Mamuju Tengah dengan peringatan dini serangan predator yang dikeluarkannya, dapat meminimalisir korban atau terjadinya serangan predator, disebabkan kewaspadaan masyarakat makin membaik.
“Karena kewaspadaan masyarakat membaik, maka korban serangan predator juga terminimalisir, sebab tentu masyarakat akan lebih berhati hati lagi beraktivitas di sungai dan pesisir” pungkas Sigit. (Fhatur Anjasmara)