Mamuju, Katinting.com – Sekitar 40 Kepala Keluarga (KK) lingkungan Kassa, Kelurahan Sinyonyoi, Kecamatan Kalukku, Mamuju terisolir.
Itu dikarenakan jembatan gantung yang menjadi penghubung wilayah tersebut terputus akibat meluapnya air sungai Pure akbiat intensitas hujan yang tinggi mengguyur wilayah tersebut pada Selasa (12/10/22) kemarin.
Salah seorang warga, Andhy mengungkapkan, jembatan gantung yang menjadi satu-satunya akses ke lingkungan tersebut terputus usai dihantam derasnya air sungai yang meluap.
“Sampai saat ini, belum ada bantuan masuk,” kata Andhy, saat dikonfirmasi wartawan, Rabu, (12/10/22).
Selain itu, kata dia, sebagian besar bangunan MTS Al-Qamar hanyut, tinggal bangunan kantor yang tersisa. “Sebelahnya itu, jembatan gantung yang hilang,” sebutnya.
Sebelumnya, Kepala BPBD Mamuju Muh. Taslim Sukirno mengatakan, terdapat satu desa dan dua kelurahan yang terdampak banjir di Kecamatan Kalukku, yakni Desa Pamulukang, Kelurahan Sinyonyoi, dan Sinyonyoi Selatan. Adapun jumlah kepala keluarga (KK) yang terdampak sebanyak 1.625 atau 5.271 jiwa.
“Sampai saat ini, tidak ada korban jiwa dalam bencana alam ini,” kata Taslim, Rabu (12/10).
Dia merinci, dari total 1.625 KK yang terdampak banjir bandang, di antaranya 130 KK atau 340 jiwa di Desa Pamulukang. Di Kelurahan Sinyonyoi sebanyak 1.121 KK atau 3.430 jiwa, dan di Kelurahan Sinyonyoi Selatan sebanyak 374 KK atau 1.501 jiwa yang terdampak banjir.
(*)
Comments are closed.