Majene, Katinting.com-Hiruk pikuk suara rebana, menjelang proses Maccobbo, menyambut kedatangan rombongan Pj. Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, Ahad (15/09) di Salabose, Kelurahan Pangaliali, Majene, Sulawesi Barat.
Terik pun serasa abai bagi ratusan masyarakat yang turut hadir di Masjid Syekh Abdul Mannan Salabose, kelurahan Pangaliali,kecamatan Banggele,Kab.Majene, demi meneguhkan kembali ikrar suci, ritual yang menjadi tradisi turun temurun bagi masyarakat Salabose, Majene, dalam menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW.
Bagi masyarakat Majene, khususnya Salabose, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini, adalah tidak sekedar ritual religi tapi makna mendalam Maulidan di Salabose, adalah ruang membangun penguatan silaturrahmi yang disebut Appeq Banua Kaiyyang (Salabose, Tande, Simullu, dan Baruga) agar kekerabatan turun temurun selalu terjaga.
Dari rangkaian prosesi Maulidan di Salabose, tentu memberikan ketertarikan tersendiri oleh Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, yang hadir Bersama Ketua TP PKK Sulbar Ny Hj Sofha Marwah Bahtiar, yang di damping oleh Bupati Majene Andi Achmad Syukri, Wakil Bupati Majene Aris Munandar, Anggota DPRD Provinsi dan Kabupaten, Gubernur Sulbar periode 2017-2022 Ali Baal Masdar, Forkopimda dan sejumlah OPD lingkup pemkab Majene.
“Tentu rasa syukur saya sampaikan, bisa hadir bersama sama masyarakat Majene menyaksikan langsung proses perayaan Maulidan di Salabose, dan saya melihat cukup menarik, bisa kita dorong menjadi destinasi wisata religi di Majene” ungkap Bahtiar.
Bahkan baginya, Maulidan di Salabose dengan rangkaian tradisinya, tidak hanya milik Majene, tapi milik orang Sulbar, bahkan milik Indonesia, yang patut dilestarikan, dan didukung sebagai destinasi wisata religi.
“Dan kami pasti akan memberikan dukungan besar, guna mempromosikan kegiatan ini sebagai kegiatan wisata religi” janji Bahtiar.
Hal ini kemudian bersambut dengan Bupati Majene Andi Sukri Tammalele, yang menyampaikan bahwa kegiatan Maulidan Nabi Muhammad SAW ini, menjadi memontum apresiasi kita terhadap kecintaan kita pada Rasulullah SAW.
“Ini ruang muhasabah dan pencerahan untuk meneladani perilaku Rasulullah. Menurutnya, tradisi maulid di Salabose merupakan bagian dari menjaga dan melestarikan budaya sekaligus agar mendapat syafaat dan Rahmat dari Rasulullah. Saya mengajak, kepada seluruh masyarakat agar memperbanyak shalawat dan mari berkolaborasi untuk pembangunan Majene” singkat Andi Sukri Tammalele. (**/Fhatur Anjasmara)