Pos Penyekatan Sarjo
Pos Penyekatan Sarjo
banner 728x90

Pasangkayu, Katinting.com – Pengaktifan posko penyekatan mudik di semua perbatasan di seluruh wilayah di Indonesia serentak dilakukan.

Itu dimaksudkan untuk membendung warga agar tidak mudik lebaran tak terkecuali di batas Sulawesi Barat-Sulawesi Tengah.

Posko itu berada di desa Sarude, kecamatan Sarjo, kabupaten Pasangkayu, Sulawesi Barat. Itu sesuai dengan instruksi pemerintah pusat demi menekan laju peningkatan virus corona juga untuk pencegahan.

Kendati demikian, masih ada kelonggaran yang diberikan bagi warga yang berkepentingan khusus, semisal jenguk keluarga sakit, ibu hamil untuk bersalin, kendaran pengantar logistik dan sebagainya.

Selain itu, bagi warga Pasangkayu yang memiliki kebutuhan di Dongala atau Palu, Sulawesi Tengah diberikan dispensasi menyeberang wilayah oleh petugas dengan persyaratan ketat.

Di daerah Pasangkayu sementara dikategorikan ke dalam zona hijau. Walau begitu, pemda tetap menerapkan protokol kesehatan (protkes) secara ketat dengan melibatkan seluruh unsur satgas hingga ke desa-desa.

Namun, di sejumlah pasar tradisional di daerah ini terpantau ramai dan padat pengunjung. Meski sebagian besar menggunakan masker dan dikawal petugas, tapi menjaga jarak bagian dari protkes seakan terabaikan.

Lalu di kampung-kampung, masyarakat terlihat begitu acuh terhadap protkes bahkan sudah banyak bebas masker sama sekali, jaga jarak pun sudah tidak diperdulikan lagi.

Tak hanya di pasar, di kantor pemerintahan pun sering dijumpai ada pegawai tak memakai masker. Tempat cuci tangan juga sudah jarang disiapkan.

Disiplin menggunakan masker bagi sebagian besar warga di daerah ini memang mulai menurun. Sebab, sosialisasi penerapan protkes tidak sesering dilakukan seperti awal mula pandemi muncul.

Informasi perkembangan terbaru soal data Covid-19 juga akhir-akhir ini sudah jarang terpublis. Terakhir kali Dinas Kominfo memposting pada tanggal 21 April 2021 dari 771 total terkonfirmasi, 751 pasien sembuh, 13 orang dirawat dan tujuh orang meninggal dunia.

Padahal, pemda Pasangkayu sudah kembali melakukan refocusing anggaran dari masing-masing OPD sebesar 18 persen. Tapi, belum terlihat realisasi di lapangan.

Yang menjadi pertanyaan, alat tes PCR (polymerase chain reaction) yang sudah dibeli namun belum difungsikan. Penyebabnya, masih menunggu hasil visitasi dari provinsi.

Kondisi seperti ini jika terus dibiarkan, dikhawatirkan akan membuat klaster baru corona, lebih lagi ada varian baru dari negara India. Parahnya lagi, pekan lalu diberitakan ratusan warga negara India masuk ke Indonesia dan puluhan di antaranya positif corona jenis baru.

Selain itu, kedatangan ratusan warga negara Cina dua hari yang lalu juga menghebohkan. Alasannya, di saat bersamaan pemerintah dengan tegas melarang mudik bagi warganya sendiri, sementara membebaskan warga negara asing masuk.

Arham Bustaman

Bagikan