Mamuju, katinting.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Barat telah membuka posko bencana selama lebih dari dua bulan, bertujuan untuk melayani masyarakat yang terdampak oleh kekeringan dan kebakaran lahan atau hutan di wilayah Sulbar.
Selama pendirian posko bencana, tim gabungan dari 19 Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turun ke lapangan untuk menyediakan bantuan, termasuk air bersih bagi masyarakat yang membutuhkan.
Kepala BPBD Sulbar, Amir Maricar, menyatakan bahwa setiap hari petugas berada di posko bencana untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Penjagaan rutin dilakukan oleh perwakilan 19 OPD. Sistem pengawasan berlangsung sepanjang hari dan malam,” kata Amir Maricar pada Kamis, 9 November 2023.
Seiring dengan arahan Pj Gubernur Sulbar melalui Surat Keputusan (SK), tim gabungan terus bergerak untuk membantu masyarakat yang mengalami bencana kekeringan dan kebakaran lahan atau hutan.
“Pendistribusian air dilakukan di beberapa titik di wilayah Sulbar untuk mengatasi kekeringan dan mencegah pembakaran hutan. Beberapa kebakaran lahan telah dapat diatasi, dan warga juga menerima bantuan air bersih,” ujarnya.
Meskipun cuaca telah mulai berubah dengan adanya hujan di beberapa titik di wilayah Sulbar, tim gabungan tetap siaga memberikan layanan kepada masyarakat.
“Kami sudah berkoordinasi dengan BMKG, dan puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi sekitar bulan Februari 2024. Saat ini, kami tetap berusaha mengantisipasi kekeringan dan kebakaran lahan atau hutan,” tambahnya.
Amir Maricar menjelaskan bahwa musim kekeringan dan kebakaran lahan atau hutan mencapai puncaknya pada bulan November hingga Desember 2023 mendatang.
“Kami terus bergerak untuk mengantisipasi potensi bencana yang bisa terjadi kapan saja, terutama di wilayah Sulbar yang tidak menentu. Jika ada kejadian di kabupaten, kami akan memberikan dukungan dan berkoordinasi dengan posko kabupaten,” tutupnya. (ADV)
