Mamuju, Katinting.com – Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Barat, Prof Zudan Arif Fakrulloh, melakukan kunjungan kerja ke Kecamatan Kalumpang, Kabupaten Mamuju, pada Sabtu, 11 November 2023. Tujuan kunjungan tersebut adalah untuk memantau dan mengevaluasi penanganan masalah 4+1.
Dalam penanganan masalah 4+1 di daerah tersebut, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sulbar telah melakukan intervensi secara langsung. Intervensi ini telah dilaksanakan secara intensif selama beberapa bulan terakhir.
Prof Zudan Arif Fakrulloh, usai kunjungannya, menyampaikan bahwa ada tiga agenda besar yang menjadi fokus kunjungannya ke Kalumpang. Agenda tersebut melibatkan penanganan stunting, penanggulangan kemiskinan, dan pencegahan anak tidak sekolah (ATS).
“Alhamdulillah, progres kita hari ini bagus. Misalnya, dalam penanganan stunting di Desa Kalumpang, dari 64 bayi hanya delapan yang mengalami stunting, sehingga hanya sekitar 12 persen,” ungkap Prof Zudan.
Beliau juga menambahkan bahwa dalam penanganan kemiskinan di Kalumpang, pemerintah harus memberikan banyak subsidi kepada masyarakat. Selain itu, perlu peningkatan lapangan pekerjaan.
“Program-program yang bersifat padat karya harus diperbanyak, memberikan tambahan penghasilan kepada masyarakat. Kurangnya lapangan pekerjaan dapat kita tangani dengan cara subsidi, seperti program keluarga harapan, pasar murah, dan bantuan dari desa,” jelas Prof Zudan.
Dalam upaya menangani anak tidak sekolah (ATS), Prof Zudan berharap dapat menerapkan konsep dasawisma, dengan pengawasan dan pemberdayaan yang menyentuh unit masyarakat terkecil, yaitu keluarga.
“Anak tidak sekolah bisa kita cegah dengan konsep jaga keluarga, jaga tetangga berdasarkan dasawisma, agar dapat menjaga keutuhan bangsa,” tambah Prof Zudan.
Kepala DPMPTSP Sulbar, Habibi Aziz, menjelaskan bahwa intervensi dalam penanganan masalah 4+1 di Kalumpang dilakukan sesuai arahan dari Pj Gubernur Sulbar.
“Kita terus berupaya melakukan intervensi penanganan 4+1 ini sesuai arahan dari Bapak Pj Gubernur. Setelah ini, kita akan lebih mengintensifkan lagi dalam penanganan 4+1 ini,” tutup Habibi. (ADV)
