Jakarta, Katinting.com – Kurang lebih 450 narapidana dari 36 lapas/rutan se-Indonesia, melakoni drama musikal yang bertajuk “Merah Putih Narapidana, Kami Berkarya Maka Kami Ada”, yang merupakan salah satu kegiatan dalam acara Festival Kesenian Narapidana atau Indonesian Prison Art Festival (IPA Fest) 2018 di Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat.
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) menyelenggarakan Festival Kesenian Narapidana ini selama 2 hari dari tanggal 23 – 24 April 2018, rangkaian kegiatan ini akan diisi oleh perwakilan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dari seluruh Indonesia, dengan menampilkan berbagai pertunjukan kesenian modern dan tradisional seperti seni tari, musik, serta teater. Dengan Mengusung tema Bhinneka Tunggal Ika, penyelenggaraan IPA Fest 2018 ini merupakan hasil pembinaan kepribadian dan kemandirian dibalut dengan seni budaya yang akan disuguhkan oleh narapidana dari seluruh Indonesia.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Yohana Yembise juga turut menghadiri pagelaran IPA Fest 2018 tersebut bersama Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Wiranto dan Menteri Hukum dan HAM (Menkum HAM) Yasonna Laoly. Kehadiran Menteri Yohana ini adalah sebagai bentuk dukungannya untuk terus menumbuhkan motivasi dan pembinaan terhadap narapidana khususnya narapidana perempuan yang berada di lembaga pemasyarakatan (Lapas). Menjadi narapidana bukanlah sebuah alasan untuk tidak belajar, berkarya dan menghasilkan sesuatu namun mereka juga tetap bisa melakukan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya dan juga lingkungan sekitarnya.
Menteri Yohana sangat mengapresiasi pagelaran yang di selenggarakan oleh Kemenkumham dan berharap acara ini akan terus dilakukan setiap tahunnya.
“Kegiatan seperti ini merupakan yang pertama kali dilakukan khususnya di Indonesia, memberikan motivasi dan dukungan untuk para narapidana merupakan hal yang penting, harapannya dengan banyak nya kegiatan positif yang dilakukan di dalam lapas dapat terus menumbuhkan kreativitas dari para narapidana yang nantinya akan sangat bermanfaat saat mereka keluar dari lapas,” ujar Menteri Yohana.
Drama musikal yang berjudul “Merah Putih Narapidana, Kami Berkarya Maka Kami Ada” ini merupakan festival seni narapidana pertama di dunia tentu menjadi sesuatu yang baru dan membanggakan karena kita mampu memberdayakan narapidana. Sekitar 450 narapidana dari 36 lapas/rutan se-Indonesia akan tampil dalam acara ini.
Tentunya menjadi sebuah pembuktian, bahwa di Indonesia lembaga pemasyarakatan sudah berfungsi sesuai dengan namanya, yaitu memasyarakatkan para narapidana sehingga saat mereka keluar dari lembaga pemasyarakatan dapat bersaing dan bertahan dengan lingkungannya. Selain pertunjukan seni, terdapat sebanyak 33 stand kuliner yang menyajikan makanan dan minuman khas dari berbagai wilayah di Indonesia juga terdapat stand yang memamerkan hasil karya dari narapidana seluruh Indonesia, yang mana karya tersebut merupakan hasil dari kegiatan pembinaan di lapas.
Pengunjung juga dapat menikmati sajian kuliner seraya menikmati berbagai pertunjukan seni yang disajikan oleh narapidana di outdoor stage. Penyelenggaraan IPA Fest 2018 merupakan wujud apresiasi untuk para Warga Binaan Pemasyarakatan yang mana juga agar mereka semua terpacu menjadi lebih baik dan dapat mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam program pembinaan WBP.
*Publikasi dan Media Kementerian PPPA