
Mamuju, Katinting.com – Masih sangat pagi, saat ratusan peserta penerima undangan rapat kerja nasional (Rakornas) Pemerintahan Umum, satu persatu memasuki ruang acara, di Ballroom Maleo Hotel Mamuju, Kamis (16/01).
Tentu mereka kepagian tiba ditempat kegiatan, sebab kegiatan yang di inisiasi oleh Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin, mengingat ia juga adalah pejabat Dirjen Pemerintahan Umum dan Politk Kemendagri, random acara yang diterima,rangkaian kegiatan akan cukup Panjang, sehingga undangan ditetapkan pukul 08:00 sudah registrasi.
Sehingga belum sampai pukul 09:00 ruang acara sudah tampak terisi sesuai dengan undang yang keluar, para pejabat dari daerah di enam kabupaten di Sulbar sudah memenuhi ruang acara, Bupati & Wakil Bupati, Ketua DPRD se-Sulbar, Forkopimda se-Sulbar semua dating.
Bahkan cukup ramai, sebab selain menghadirkan Forkompimda se-Sulbar, kegiatan ini juga di ikuti oleh Kepala Kesbangpol se-Indoenesia, mulai dari Aceh hingga Papua, sehingga tidak kurang dari tiga ratus orang undangan memenuhi Ballroom Maleo Hotel pada Kamis pagi.
Karena, penerbangan Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Dr Bima Arya Sugiarto mengalami keterlambatan tiba di Mamuju, sehingga rangkaian kedua kegiatan yakni diskusi nasional ketahanan pangan dan MBG di pindahkan ke jadwal pembukaan, sehingga sebelum pembukaan digelar diskusi panel menghadirkan Narsum kompeten diantaranya ; Nuzulah Anggraeni Dirjen Politik & Kominikasi Kementerian Bappenas, Nyoto Suwignyo Deputi Bidang Promosi & Kerjasama Badan Gizi Nasional dan Budi Waryanto Kepala Biro Perencanaan Kerjasama & Humas Badan Pangan Nasional.
Usai diskusi panel pra pembukaan, Wamendagri Dr Bima Arya Sugiarto tiba ditempat acara Bersama Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin,Kapolda Sulbar, Ketua DPRD Sulbar, Komandan Korem Tatag Mamuju, dan sejumlah pejabat teras dan Forkopimda se-Sulbar.
Pj Gubernur Sulbar Bahtiar Baharuddin dalam sambutannya,menyampaikan bahwa sebuah keberuntungan, sebab Wamendagri dating ke Mamuju Sulbar, di daerah yang memiliki banyak ragam potensi baik di laut maupun di darat yang memiliki potensi mampu menjadi penjaga ketahanan pangan nasional.
Ia melaporkan ke Kemendagri sejumlah keunggulan Sulbar yang dapat menopang IKN ke depan, dimana potensi laut yang belum terkolala, potensi wisata yang menyediakan Udara paling bersih se Asia Tenggara, potensi kehutanan dan perkebunan.
“Karenanya,Sulbar satu satunya provinsi di Indonesia yang memiliki RPJM berbasis ekonomi hijau dan biru” beber Bahtiar.
Ia juga menjelaskan terkait kondisi kultural, keamanan dan bahkan perhelayan politik, yang di akuinya sebagai daerah yang paling aman, sebab tidak gugatan ke MK untuk Pilgub.
“Dan itulah kemudian asset yang cukup berlimpah yang dimiliki oleh Sulbar berjuluk Malaqbi ini” beber Bahtiar.
Sementara itu, sambutan membuka kegiatan, Wamendagri Dr. Bima Arya Sugiarto menyampaikan cukup luar biasa dan bangga bisa mengunjungi Sulbar khususnya Mamuju, sebab sejak dirinya di dapuk menjadi Ketua Asosiasi Walikota se Indonesia, hanya Mamuju tidak pernah Ia sambangi.
“Jadi saya cukup bangga dan senang bisa bertandang ke sini, ke daerah yang memiliki potensi alam yang bisa menjadi sumber penghidupan masyarakatnya, sebab kaya akan sumber daya alam dan mampu menjadi penopang ketahanan pangan” ujar Bima Arya.
Ia pun menyampaikan kalau dalam rangka mendukung dan menyukseskan program pemerintah pusat melalui Asta Cita, maka dibutuhkan sinergitas antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah.
“Dan itu hanya bisa tercapai saat pemerintah pusat dan daerah mampu membangun kolaborasi Kerjasama dalam prinsip Sinergi, Sinkronisasi dan Etos Kerja, gagasan presiden harus nyambung dengan pemerintah daerah” beber Bima.
Karenanya, Ia berharap kiranya pemerintah daerah se-Indonesia dapat membangun sinergi dengan pemerintahan pusat, dan Rakornas Pemerintahan Umum, adalah salah wadah yang efektif dalam konsilidasi pemerintahan.
“Sebab itu, saya menekankan kiranya seluruh Pemda se-Indonesia mampu bersinergi dalam mewujudkan Asta Cita ini” pungkas Bima. (Fhatur Anjasmara)

