Mamuju, Katinting.com – Terkait insiden antara salah satu anggota Brimob Polda Sulbar dan warga di permandian Salupajang, Desa Batetangan, Kecamatan Binuang, Kabupaten Polman, Kapolda Sulbar bergerak cepat memerintahkan Dansat Brimob Polda Sulbar, Kabid Propam Polda Sulbar dan Kapolres Polman untuk menangani masalah tersebut.
Hal itu disampaikan Kapolda Sulbar Brigjen Pol Baharuddin Djafar yang ditemui disela-sela kegiatanya. “Dari sejak kemarin berbagai langkah telah dilakukan dengan memerintahkan langsung Dansat Brimob Polda Sulbar, Kabid Propam Polda Sulbar dan kapolres Polman.
“Dansat Brimob Polda sulbar, saat ini masih berada di Kabupaten Polman dan telah saya perintahkan dan hari ini (Selasa, 21/1/2020) seluruh anggota yang diduga terlibat langsung saya tarik ke Polda untuk di proses di Propam Polda,” Kata Brigjen Pol Baharuddin Djafar.
Pihaknya juga sedang menelusuri apa yang menjadi pemicuh, sehingga kejadian tindak penganiayaan antara oknum anggota Brimob dan warga bisa terjadi.
“Saat ini, kita masih menelusuri. Kalau nantinya pemicu masalah ini berawal dari anggota kami, maka kita akan proses sesuai dengan ketentuan, yang ada dan sanksi akan kita berikan sesuai dengan kesalahan, yang diperbuat,” tegas Brigjen Pol Baharuddin Djafar.
Sekarang yang terpenting saat ini masyarakat yang ada di Kabupaten Polman sudah merasa tenang dan tentram. Sambung Kapolda Sulbar, kemudian penanganan pidana umum di Polres dijalankan, sedangkan untuk internal, saya harus proses di Propam Polda Sulbar bagi anggota kami, pungkasnya.
Kapolda Sulbar pun memohon maaf atas insiden yang terjadi. “Selaku Kapolda, pimpinan tertinggi di Sulawesi Barat, saya memohon maaf bilamana ada anggota saya, yang seharusnya melindungi masyarakat tetapi justru terkadang ada sikap yang kurang berkenang di hati masyarakat, sekali lagi saya mohon maaf,” tutup Brigjen Pol Baharuddin Djafar.
Ditempat terpisah, Muhammad I Fadhil sangat menyangkang adanya insiden yang terjadi antara pihak kepolisian brimob dan warga di tempat wisata.
“10 tahun terahkir Pemkab Polman serius menggiatkan gerakan kepariwisataan dan harusnya mulai nampak. Termasuk Sapta Pesona dan Tegline pariwisata Polman yaitu Ayo Ke Polewali Mandar karena Polman Aman, Nyaman dan Menawan. Namun harus ternodai akibat ulah oknum aparat keamanan gegara persoalan tiket wisata 5000,” kata Muhammad I Fadhil, eks Ketua Umum DPP Ikatan Pelajar Mahasiswa Polman.
Sikap arogan dilokasi wisata Salupajang, yang sangat tidak pantas. Apalagi sampai ada suara tembakan berkali-kali, ditengah keramaian warga dan banyak anak kecil. Itu bisa mengakibatkan gangguan psikologis terhadap anak-anak yang masih di bawah umur.
“Bapak Kapolda Sulbar sudah sangat berupaya membangun hubungan yang sangat baik ke masyarakat. Pengayom masyarakat jangan hanya sekedar Slogan,” tutup Muhammad I Fadhil.
(Fat/Anhar)