Disamping itu, TNI-POLRI selaku institusi yang bertanggung jawab langsung terhadap jalannya pengamanan pemilu serentak 2019, apabilah menemukan adanya dan hambatan harus dapat mengambil suatu tindakan tegas sesuai dengan prosedur tetap dan aturan hukum yang berlaku sehingga tidak ada toleransi sekecil apapun bagi pihak-pihak yang akan mengganggu jalannya pemilu 2019.
Tak hanya itu, selain menjadi pihak pengamanan TNI-POLRI juga harus mampu mendewasakan masyarakat dalam berdemokrasi sehingga tidak mudah terprovokasi dengan berita-berita bohong atau Hoax yang beredar dan menimbulkan keresahan.
Mengakhiri amanatnya, Kapolda juga menyampaikan beberapa penekanan diantaranya adalah pahami tugas pengamanan pemilu serentak ini sebagai kehormatan dan kebanggaan yang tidak dapat dinilai dengan apapun sekaligus menjadi amal ibadah yang akan mendapatkan balasan pahala bila dilaksanakan tulus ikhlas, tuturnya.
Apel gelar pasukan ini juga ditandai dengan ikrar yang berbunyi, “Kami adalah mitra TNI-POLRI, merupakan masyarakat indonesia yang peduli keamanan dan ketertiban masyarakat serta peduli keutuhan NKRI yang berdasarkan pancasila dan UUD 1945” berikrar :
- Mendukung tugas-tugas TNI-POLRI dalam rangka menjaga keutuhan NKRI dan menjaga keamanan ketertiban masyarakat yang kondusif,
- Mendukung tugas-tugas TNI-POLRI dalam memberantas hoax dan ujaran kebencian,
- Mendukung tugas-tugas TNI-POLRI dalam mensukseskan pemilu 2018 yang aman dan damai.
Selanjutnya, kegiatan apel gelar pasukan ini dilanjutkan dengan simulasi pengamanan pemilu di TPS dan jalannya seluruh rangkaian pemilu untuk mengantisipasi seluruh ancaman dan gangguan dari potensi konflik.
Sumber : Humas Polda Sulbar
Edit : Anhar