Pedagang penjual bahan pokok di Mamuju Tengah, saat melayani konsumennya. (Dok Fhatur Anjasmara)
banner 728x90

 

Mateng, Katinting.com – Pembukaan puncak pasar hari pertama, di Mamuju Tengah, min 20 hari jelang puasa ramadhan, sejumlah harga kebutuhan pokok, tak mengalami kenaikan, bahkan sebagian mengalami penurunan harga.

Seperti bawang merah, tahun sebelumnya mencapai Rp.55 ribu perkilo tapi kali ini hanya berada di harga Rp.40 ribu perkilo untuk kategori bawang biji besar, sementara biji kecil hanya Rp.35 ribu perkilo, yang puasa tahun sebelumnya mencapai Rp.45 ribu perkilo.

Sementara untuk kebutuhan pokok lainnya, seperti telur ayam ras, justru mengalami penurunan harga hingga Rp.5 ribu satu rak, dimana sebulan lalu masih mencapai Rp.43 ribu sampai Rp.45 ribu satu rak.

“Turun sekali telurnya, sampai Rp.8000 penurunannya, karena saat ini kami hanya jual Rp.37 ribu satu rak” beber Usman salah seorang pedagang telur di Pasar Senteral Topoyo kepada laman ini, Selasa (15/03).

Pantauan laman ini, di Pasar Senteral Topoyo, kebutuhan pokok lainnya, tak mengalami pergerakan, baik naik maupun turun, seperti mentega, garam beryodium, Daging Sapi, Gula Pasir, harga tetap sama dari dua bulan lalu.

“Beras malah malah turun Rp.2000 dari sebelumnya, Rp.100 ribu untuk kemasan 10 kilogram, menjadi Rp.98 ribu, kemasan 5 kilogram tetap Rp.50 ribu” ungkap Suryani, pedagang beras di Pasar Senteral Mamuju Tengah.

Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Mamuju Tengah, Colleng Sulaiman, juga menyebutkan bahwa tidak kenaikan harga bahan pokok hingga saat ini, memang ada kenaikan harga di pasaran, tapi bukan kebutuhan pokok.

“Semua masih normal, malah ada yang turun harga, seperti telur, tomat dan cabai, jadi kami terus memantau harga kebutuhan pokok, dan sampai hari ini belum ada kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan” tegas Colleng.

Katanya, pihaknya terus berkoordinasi dengan para distributor, memastikan semua pasokan kebutuhan pokok terdistribusi dengan baik dan terpenuhi di pasar di Mamuju Tengah.

“Kami pantau terus, semua masih normal, jadi warga tak perlu resah, karena tidak benar terjadi kenaikan bahan pokok” pungkas Colleng.

(Fhatur Anjasmara)

Bagikan