Mahmud Kabo, Ketua BK DPRD Pasangkayu.

Kerja malas bergaji lancar, DPRD Pasangkayu jadi sorotan

banner 728x90

Pasangkayu, Katinting.com – Selain gaji pokok, mereka juga diberikan tunjangan perumahan, kendaraan dan komunikasi. Jika diakumulasi, maka setiap anggota DPRD mendapatkan penghasilan total Rp.25 juta setiap bulan.

Dan, itu di atas rata-rata bagi sebagian besar warga pada umumnya. Namun, gaji sebesar itu seakan tak memberikan manfaat bagi orang banyak bila melihat kinerja sebagian anggota DPRD.

Tak cuma jarang masuk kantor saat mengikuti rapat-rapat pembahasan untuk rakyat pun bahkan sebagian terlihat kalem dan hanya diam beribu basa.

Tak heran, jika diamati secara seksama saat parupurna banyak kursi yang tersedia kosong melompong. Dalam rapat lain pun bersama pemda, yang hadir dan bersuara hanya segelintir.

Itulah sebagai potret tabiat buruk bagi sebagian anggota dewan yang sangat melukai hati rakyat. Kerja malas tapi bergaji lancar.

Padahal, sejatinya seorang wakil rakyat mestinya lantang bersuara demi rakyat, bukan cuma datang, duduk dan mendengar (3D)

Fenomena absensi sejumlah anggota DPRD Pasangkayu, bukanlah ini pertama kali menjadi sorotan publik. Beberapa waktu lalu, kelompok pemuda FPAK bahkan melakukan aksi gantung kursi di teras gedung wakil rakyat Pasangkayu sebagai simbol.

Pada pertengahan Mei lalu, media ini juga menyoroti hal yang sama. Waktu itu, tak hanya sebagian besar anggota dewan yang tak hadir, melainkan paripurna penyerahan rancangan awal RPJMD juga sempat molor.

Berdasarkan konfirmasi usai paripurna di gedung DPRD Pasangkayu, Jumat, 27 Agustus 2021, dalam waktu dekat, Ketua BK DPRD Pasangkayu, Mahmud Kabo menegaskan akan segera mengundang para ketua partai.

“Inysa Allah, kita atur jadwal akan memanggil ketua-ketua partai untuk menindaklanjuti masalah ini. Dan, setelah itu akan menyurati anggota DPRD (malas). Nanti kita lihat perkembangannya,” tegas Mahmud.

Namun, Mahmud tidak menjelaskan kapan kepastian jadwal pertemuan dengan para ketua partai saat didesak oleh sejumlah wartawan.

Arham Bustaman

Bagikan