Asri Anas saat wawancara dengan media. (Ist.)
banner 728x90

Polman, Katinting.com – Penyebaran penyakit Demam Berdarah (DBD) di Kabupaten Polman, Sulbar sudah termasuk kejadian luar biasa (KLB). Penyakit DBD mulai menjangkiti warga sejak November 2018 dan terus berlangsung hingga kini.

Awal 2019 data rekam medik rumah sakit umum daerah Polewali Mandar mencatat, sejak Januari sudah sebanyak 21 warga dirawat akibat terjangkit DBD.

Anggota DPD/MPR RI Asri Anas pun menghimbau dinas kesehatan kabupaten maupun provinsi untuk memperhatikan pencegahan DBD ini sebelum kian meluas penyebarannya.

Menurut Asri dinas kesehatan perlu membuat terobosan untuk mengatasi persebaran DBD bukan hanya mengandalkan sebatas fogging.

“Fogging hanya mampu membunuh induk nyamuk tapi jentik nyamuk itu sendiri tidak,” kata Asri kepada media, Jumat (1/2).

Asri menuturkan sudah perlu dibentuk gerakan 1 rumah 1 juru pemantik (jumantik) di Polman dan kabupaten lain yang warganya ditemukan menderita DBD.

“Petugas jumantik ini nantinya memantau jentik nyamuk dan persebaran penyakit DBD, di rumah-rumah warga, sekaligus menyosialisasikan cara membunuh jentik nyamuk penyebab DBD,” tambahnya.

Asri melanjutkan, terobosan dengan hadirkan juru pemantau jentik nyamuk ini diperlukan agar tidak ada lagi warga Sulbar yang meninggal dunia akibat DBD seperti yang dialami seorang anak usia 11 tahun Desember silam.

Caleg DPR RI asal PAN ini juga mengimbau masyarakat agar tetap menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal dengan menerapkan metode 3M (menguras, membersihkan dan mengubur). Demi memutus mata rantai penyakit ini.

(Rls)

Bagikan