Mamuju, Katinting.com – Upaya membentuk kesiapsiagaan menghadapi bencana, dilangsungkan pelatihan Early Warning System melibatkan seluruh Forkopimda, dan Instansi terkait di Mako Brimob Polda Sulbar, Senin 7 November 2022.
Pj Gubernur Sulawesi Barat (Sulbar) Akmal Malik menyampaikan, kegiatan di inspirasi kejadian beberapa waktu lalu yaitu bergesernya bukit di Desa Onang yang menutupi jalan lintas Sulawesi dan informasi pertama saya dapatkan dari Polda. Ia bersyukur, kejadian itu dapat ditangani dengan cepat berkat kolaborasi dan kerja sama dengan seluruh pihak.
Namun, yang menjadi perhatian serius menurutnya adalah bagaimana menyiapkan kesiapsiagaan menghadapi bencana. Apalagi Sulbar memiliki potensi bencana paling tinggi di seluruh Indonesia.
“Berdasarkan data indeks risiko bencana tahun 2021, Sulbar mempunyai skor resiko yang paling tinggi yaitu 164,85 point,” kata Akmal Malik
Ia mendorong, agar seluruh pihak berkolaborasi melakukan kewaspadaan terhadap kebencanaan di Sulbar.
“Mohon hilangkan spirit yang mementingkan diri sendiri. Saya minta ketika ada kejadian bencana semua pihak bergerak,” ucap Akmal Malik.
Ia pun menekankan agar dalam pelatihan yang digelar melahirkan output sesuai Standar Operasi Prosedur (SOP). Kita ingin outputnya dapat mengindentifikasi titik-titik potensi bencana di seluruh kabupaten.
Kalaksa BPBD Sulbar Amri Ekasakti, mengatakan pelaksanaan kegiatan pelatihan sebagai bentuk kesiapsiagaan pemerintah mengingat tingginya potensi bencana terjadi Sulawesi menjadi perhatian serius.
Adv. Diskominfosandi Sulbar