RSUD Kabupaten Pasangkayu. (Arham)
banner 728x90

Pasangkayu, Katinting.com – Sudah bukan rahasia jika rumah sakit umum daerah (RSUD) yang berdiri sudah lebih 10 tahun ini selalu menjadi sorotan publik, sebab disinyalir hanya menjadi persinggahan dan terminal ambulance.

Sejauh ini rumah sakit yang memiliki banyak ruangan kosong ini akibat dari kekurangan dokter ahli hingga fasilitas kesehatan yang dianggap belum memadai menjadi persoalan mendasar.

Dan yang paling anyar, rumah sakit yang berada di Desa Ako, Kecamatan Pasangkayu, Kabupaten Pasangkayu itu disegel oleh pihak kontraktor, sebab diduga belum menyelasaikan sisa pembayaran kontrak yang disepakati antara rumah sakit dengan kontraktor.

Akibatnya belum lama ini, direktur rumah sakit kebanggaan daerah tersebut mengundurkan diri dari jabatannya.

Alasan pengunduran diri drg. Munawir Usman tersebut mengundang teka-teki di kalangan masyarakat.

Bahkan, di internal rumah sakit beredar kabar yang menyebutkan direktur yang menjabat sekira dua tahun tersebut tidaklah mengundurkan diri melainkan dipecat.

Namun hal ini dibantah keras oleh Andi Baso, dengan tegas ia menyatakan bahwa direktur rumah sakit memang mengundurkan diri meski tidak diurai alasannya.

Melalui Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan (Baperjakat), pemda sudah menyeleksi dua kandidat direktur yakni dr. Willy dan dr. Imran dengan melakukan uji kelayakan dan pemaparan visi dan misi.

“Nantinya hasil dari uji kelayakan akan diserahkan ke bupati untuk mendapat persetujuan,” kata kepala bidang perencanaan, pengadaan dan mutasi BKPPD Andi Baso.

dr. Imran seorang kandidat yang sempat diwawancara menjelaskan, bila dirinya terpilih maka hal yang pertama dia lakukan memperbaiki pelayanan dan mendatangkan dokter ahli sesuai kebutuhan rumah sakit. Sedang kandidat lainnya belum berhasil dihubungi.

Selain itu, bila sudah memenuhi syarat, pihaknya akan melakukan kontak untuk kerjasama dengan pihak perusahaan perkebunan sawit yang beroperasi di daerah ini.

(Arham Bustaman)

Bagikan