
Mamasa, Katinting.com – Ratusan tenaga honorer dari berbagai instansi di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat, menggelar aksi unjuk rasa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mamasa pada Rabu, (15/1).
Aksi yang dimulai dari Lapangan Tribun Kondosapata Mamasa ini berlanjut dengan long march menuju kantor DPRD Mamasa di bawah pengawalan ketat aparat Polres Mamasa.
Tenaga honorer yang tergabung dalam Aliansi R2 dan R3 membawa spanduk bertuliskan “Mamasa R2 dan R3 Berduka” serta menyuarakan tuntutan mereka kepada pemerintah daerah.
Mereka menuntut implementasi UU No. 20 Tahun 2023 tentang ASN dengan harapan honorer R2 dan R3 dapat diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) penuh waktu.
“Kami sudah mengabdi selama puluhan tahun sebagai tenaga honorer, tapi status kami masih belum jelas hingga saat ini,” ungkap Dedi, koordinator aksi, dalam orasinya.
Tenaga honorer R2 adalah mereka yang telah mengabdi sejak 2014 dan pernah mengikuti tes K2 CPNS namun belum lulus, sedangkan R3 adalah honorer yang sudah terdata di Badan Kepegawaian Negara (BKN).
“Kami ingin P3K paruh waktu diubah menjadi P3K penuh waktu. Kami juga meminta Pemda memprioritaskan honorer R2 dan R3 dalam pengangkatan,” tegas Dedi.
Selain itu, massa aksi mendesak difasilitasi dialog langsung dengan Penjabat Bupati Mamasa, Sekretaris Daerah, dan instansi terkait untuk mencari solusi bersama.
Para honorer diterima oleh anggota Komisi 1 dan Komisi 2 DPRD Mamasa, termasuk Samuel, Juan Gayang Pongtiku, Yeheskier, dan Oktovianus. Dalam audiensi, DPRD berkomitmen untuk menyampaikan aspirasi mereka ke pemerintah pusat dan BKN.
“Kami akan menindaklanjuti aspirasi ini secara tertulis dan menyampaikan langsung ke pusat. Kami juga akan menelusuri adanya laporan tentang tenaga honorer ‘siluman’ di Kabupaten Mamasa,” ujar Samuel mewakili DPRD Mamasa.
(Saldi)

