Mamuju, Katinting.com Manakarra Film Festival (MFF) 2024 resmi dibuka dengan seremoni pemotongan tumpeng di panggung utama, mengawali rangkaian festival yang diadakan di kompleks rumah adat Mamuju, Kamis, 24 Oktober 2024 malam.
Festival ini bukan hanya sekadar ajang perfilman, tetapi juga ruang kolaborasi bagi komunitas kreatif di Sulawesi Barat, yang diharapkan dapat memberikan dampak besar bagi ekonomi dan seni lokal.
Ratusan pengunjung memadati lokasi acara di malam pertama pembukaan MFF 2024. Sadly Asis, Direktur Pitu Sinema sekaligus inisiator MFF, mengungkapkan bahwa festival ini tidak hanya berfokus pada film semata, tetapi juga bertujuan untuk menjadi katalis bagi ekosistem kreatif di Mamuju dan Sulawesi Barat.
“Kami berharap, MFF yang baru pertama kali digelar di Sulbar ini dapat memberi manfaat bagi tumbuh kembang dunia kreatif, sekaligus menguatkan koneksi antarkomunitas seni di sini,” ujar Sadly Asis.
Selain sebagai ajang pertemuan bagi komunitas film dari berbagai wilayah Indonesia, MFF 2024 juga menyediakan ruang kreasi bagi para pegiat seni dari beragam latar belakang, termasuk pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) lokal. Festival ini menggabungkan berbagai bentuk seni seperti pertunjukan musik, pameran seni rupa, dan instalasi kreatif yang dirancang untuk memperluas daya tarik festival serta mendukung pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah.
“Event ini bukan hanya tentang perfilman saja, tapi tentang memberi manfaat lebih luas bagi insan seni dan UMKM lokal. Kami harap acara ini juga dapat membantu meningkatkan penghasilan pelaku UMKM yang ikut terlibat,” lanjut Sadly Asis.
MFF 2024 berhasil menarik partisipasi dari 126 film yang mewakili berbagai rumah produksi dan komunitas film di seluruh Indonesia. Selain pemutaran film, pengunjung juga akan disuguhkan dengan diskusi kreatif dan berbagai kegiatan seni lainnya selama empat hari penyelenggaraan festival, mulai dari 24 hingga 27 Oktober 2024.
Manager Program MFF 2024, Muh Aswad Atjo, menyampaikan apresiasinya kepada komunitas-komunitas seni yang terus menghidupkan ekosistem kreatif di Indonesia.
“Saya sangat berterima kasih kepada kolektif yang telah menghidupkan ekosistem seni di Indonesia. Kami berharap dari sinilah lahir pengetahuan-pengetahuan baru yang bisa memperkaya dunia seni,” ungkapnya.
Tidak hanya mendapat dukungan dari pelaku seni dan komunitas, MFF 2024 juga didukung oleh Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Barat. Kepala BI Sulbar, Gunawan Purbowo, melihat potensi besar festival ini dalam mendorong perekonomian lokal.
“Meski dunia perfilman masih tergolong baru di Sulbar, MFF bisa berdampak positif pada ekonomi daerah. Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini,” ungkapnya.
Darmawati Ansar, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Sulawesi Barat, juga memberikan apresiasi atas penyelenggaraan MFF 2024. Ia memuji upaya Pitu Sinema yang tak henti mendorong perkembangan industri kreatif di Sulbar. “Saya melihat bagaimana teman-teman di Pitu Sinema terus bergerak meski dengan segala keterbatasan. Mereka seolah tak mengenal kata lelah dalam memajukan dunia perfilman lokal,” ujarnya.
Sebagai inisiatif yang didukung oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, MFF 2024 diharapkan dapat menjadi agenda tahunan yang memajukan sektor ekonomi kreatif di Sulawesi Barat serta menjadi wadah berkumpulnya ide-ide dan semangat baru dalam dunia perfilman dan seni.
(*/Zulkifli)