Kejari Mamasa gelar press release tersangka Tipikor Pembangunan Pasar Rakyat Lakahang di kantor Kejari Mamasa. (Dok. Ist)
banner 728x90

Mamasa, Katinting.com – Kejaksaan Negeri Mamasa (Kejari) Mamasa menetapkan empat orang tersangka terkait penyidikan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Proyek Pembangunan Pasar Rakyat Lakahang Tahun Anggaran 2019 yang Nilai Proyek berdasarkan kontrak sejumlah Rp. 5.440.132.227,89,-.

Kepala Seksi Intelijen, Kejari Mamasa, Arjely Pongbanny dalam press release yang diterima Katinting.com, Sabtu (21/05/22) menyampaikan tim penyidik Kejari Mamasa menetapkan empat tersangka itu pada Jumat kemarin.

Dia menuturkan kronologi awal mula Tipikor itu pada Bulan September 2019. Tersangka YP menawarkan proyek Pembangunan Pasar Rakyat Lakahang kepada tersangka PT. Kemudian, PT meminta tersangka I mencari perusahaan. Tersangka I meminjam CV. Fajar Makmur.

CV. Fajar Makmur mengikuti lelang Penyedia Jasa Konstruksi Pembangunan Pasar Rakyat Lakahang dengan Nilai Penawaran Rp. 5.440.132.227,89,-. Tersangka I menghadiri Pembuktian Kualifikasi dan CV. Fajar Makmur dinyatakan sebagai pemenang.

“Berdasarkan kontrak, pekerjaan Pembangunan Pasar Rakyat Lakahang dilaksanakan dalam 80 hari kalender 11 Oktober 2019 s/d 30 Desember 2019. Bahwa dalam Pelaksanaan pembangunan dikerjakan oleh tersangka I bersama dengan tersangka PT,” sebut Kepala Seksi Intelijen, Kejari Mamasa, Arjely Pongbanny dalam rilisnya.

Dia menambahkan, CV. Milana Consultant menjadi Konsultan Pengawas, yang diwakili oleh tersangka YP. Berdasarkan kontrak, pembayaran prestasi kerja dilakukan secara termin, yang didasarkan pada penghitungan berasama terhadap progress pekerjaan Pembayaran prestasi kerja:

1. Uang muka Rp. 709.937.252,-

2. Pekerjaan 75% Rp. 2.818.359.397,-

3. Pekerjaan 90% Rp. 779.546.217,-

Lalu, tersangka M selaku PPK melakukan pemutusan kontrak tertanggal 30 Desember 2019 yang Progres akhir pekerjaan dalam laporannya 90,037% sementara hasil perhitungan ahli teknis Bobot pekerjaan baru sebesar 78,71%.

“Setelah melalui peroses penyidikan dan telah ditemukan minimal dua alat bukti dan barang bukti yang saling bersesuaian kemudian pada hari ini berdasarkan Surat Penetapan Tersangka, tim penyidik menetapkan 4 orang tersangka yaitu PT (selaku pelaksana pekerjaan), I (selaku pelaksana pekerjaan), M (selaku PPK) dan YP (selaku Konsultan Pengawas). Berdasarkan hasil perhitungan BPKP perbuatan para tersangka mengakibatkan kerugian keuangan negara sejumlah Rp. 412.543.927,11,-,” ungkapnya.

Terhadap para tersangka dikenakan pasal 2 dan atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 31 Tahun 1999 tentang Tindak Pidana Korupsi Jo, Pasal 55 Ayat 1 Ke-1 KUHP.

Setelah dinaikan status dari saksi sebagai tersangka, Kepala Kejaksaan Negeri memerintahkan untuk melakukan penahanan terhadap para tersangka. Kemudian para tersangka dibawa dan dititip pada RUTAN POLRES Mamasa untuk menjalani penahanan selama 20 hari kedepan. (*)

Bagikan