MPC Pemuda Pancasila saat melakukan konferensi pers, (Kiri-kanan) Mustari, Nasrun SH, M Aditya Arie Yudistira. (Foto Zulkifli)
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Mamuju, memberikan somasi terbuka 1 x 24 jam, kepada otak pencabutan atribut (Kalender) PP Mamuju yang berada di pasar Sentral Mamuju senin lalu.

Hal itu diungkapkan oleh pengurus PP saat menggelar konferensi pers di Mabes PP, Kamis (14/2) sore ini.

BACA JUGA : Pemuda Pancasila Mamuju Somasi Kepala Pasar, Ini Jawaban Rusdi Ali

Diketahui awalnya pencabutan dua buah atribut PP Mamuju, bertempat di pangkalan ojek pasar sentral Mamuju, yang dilakukan oleh Mustari yang berprofesi sebagai tukang ojek pada Senin (12/2) kemarin, atas arahan dari Kepala Pasar sentral Mamuju yakni Rusdi Ali.

Mustari pun mengungkapkan, “Saya  tukang ojek di Pasar lama, saya dipanggil oleh kepala pasar untuk mencabut kalender tersebut. cuma itu. Saya melakukan itu karena saya takut kepada kepala pasar, apalagi kita ini cari nafkah disana. Dia juga baik sama saya. Saya pribadi minta maaf kepada PP atas apa yang telah saya lakukan,” ujarnya saat menghadiri konfrensi pers tersebut.

Tidak terima atas kejadian tersebut, Bidang Advokasi MPC PP Mamuju, Nasrun SH meminta kepada kepada Rusdi Ali untuk segara melakukan minta maaf secara terbuka kepada MPC PP Mamuju dalam jangka waktu 1×24 jam.

“Saya selaku Ketua Advokasi akan melakukan langkah-langkah hukum, akan melaporkan kepada pihak berwajib dengan dasar perbuatan tidak menyenangkan terhadap organisasi kami dan pengrusakan atribut organisasi kami,” tegasnya.

Sekretaris MPC PP Mamuju, M. Ari Adtya Arie Yusdistira menjelaskan, sebelum menggelar konfrensi pers terkait somasi ini, dirinya mengaku sudah menyempaikan via Facebook agar otak pencabut atribut tersebut menyampaikan perminaan maaf, namun tidak diindahkan.

“Sebenarnya ini hal tidak terlalu berat tapi ini sangat mencederai bagi teman-teman PP Mamuju. Bayangkan kalau ini tidak dikumpulkan ini hai, lalu mereka membuat hal-hal yang tidak kita inginkan, siapa yang mau bertanggung jawab? makanya kita bersepakat untuk memberikan somas,” jelasnya.

Menjawab apakah ada motif lain atas kejadi tersebut? Sekretaris MPC PP Mamuju, M. Ari Adtya Arie Yusdistira mengatakan, Alasan pencabutan atribut yang menjadi diskusi di Medsos yang berkembang adalah nuansa politis padahal Pemuda Pancasila adalah ormas.

“Jadi kalau kalander itu dikatakan nuansa politik, itukan kayanya tidak masuk kesitu. Kalau ketakutan gara-gara kalender dipasang ditempat-tempat umum, ya mungkin saya mengatakan akal sehatnya kurang baik. Kalender itu tidak ada nuansa politiknya. Disitu ada foto kalender ketua MPC dan Ketua MPW dan hanya menuliskan nama, kalau dipersepsikan opini orang pada 2020 itu masih lama,” jelas Aditya.

Terpisah, saat dikonfirmasi Rusdi Ali mengatakan, dirinya juga pusing harus minta maaf kemana. Lebih lanjut ia menyatakan, pencabutan atribut tersebut, dirinya merasa bukanlah suatu masalah. Menyangkut soal Pemuda Pancasila hanya kesalah pahaman.

Dirinya siap menghadapi langkah-langkah hukum yang dilakukan Pemuda Pancasila.

“Insya Allah, apa yang dilakukan saudara-saudara saya pemuda Pancasila, saya siap.” Tutupnya.

 

(Zulkifli/Anhar)

Bagikan
Deskripsi gambar...

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here