banner 728x90
Pembukaan Acara Diskusi dan Nonton Film Dokumenter
Pembukaan Acara Diskusi dan Nonton Film Dokumenter
banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Bertempat di ruang pertemuan kantor Bappeda Sulbar digelar pemutaran dan diskusi film dokumenter yang dihadiri sejumlah pemangku kepentingan tingkat Pemerintah Kabupaten Mamuju, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulbar, LSM dan wartawan. Selasa (29/11).

Mengusung tema Pemanfaatan dan Pengelolaan Energi Terbarukan Berbasis Masyarakat, sebagai bagian dari proyek kemakmuran hijau MCA-Indonesia.

Dalam sambutannya, direktur eksekutif Yayasan BaKTI, M. Yusran Laitupa, mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk mendokumentasikan praktek-praktek baik, yang dilakukan diprogram yang sedang berjalan.

“Maksudnya, menginformasikan dalam bentuk visual dibeberapa wilayah, terkait kebutuhan dan persoalan mereka. Sehingga dapat memberikan informasi dan inspirasi. Lalu mendiskusikannya, apa yang bisa dilakukan dengan kemampuan kita di daerah,” kata M. Yusran Laitupa.

Menurutnya, tidak mesti sama yang kita lihat, dilakukan dengan kemampuan di daerah kita, sehingga ada inisiatif bermanfaat untuk diri kita.

“Semoga bisa membuat sesuatu yang melahirkan manfaat untuk banyak orang, di Sulbar dan bisa menginspirasi luar Sulbar,” kata M. Yusran Laitupa.

Perwakilan MCA-Indonesia, Lukman Hakim secara singkat mengatakan, kegiatan yang dilakukan adalah bagaimana menemukan energi terbarukan untuk mengurangi ketergantungan pemakaian bahan bakar fosil.

Menurut Lukman, itu menjawab pertanyaan Jokowi (Presiden RI, Joko Widodo) untuk energi terbarukan. “MCAI berusaha mengembangkan energi terbarukan. Mamasa menjadi daerah di Sulbar yang banyak potensi airnya. Sehingga bisa dibangun banyak tenaga Mikrohidro,” kata Lukman.

Sehingga Lukman berharap ketika banyak dibangun Mikrohidro, kenapa tidak banyak orang datang belajar untuk kita (Sulbar,red). Semoga dengan acara ini, bisa menginspirasi kita, menjadi pengalaman yang baik, pungkasnya.

Sementara itu, Plt Bappeda, Ir. H. Muh. Aksan, mengatakan bahwa apa yang dilakukan hari ini, salahsatunya untuk mendukung pengurangan gas rumah kaca.

Namun itu, menurutnya membutuhkan donor karena terbatasnya APBD Sulbar yang hanya sekira 2 Triliun.

“Karena anggaran Sulbar masih terbatas, sehingga ada donor. Yang saat ini ada seperti forest program, akan mendorong taman nasional Gandang Dewata dan Mamasa,” kata H. Muh. Aksan yang sekaligus membuka acara secara resmi. (Anhar Toribaras)

 

Bagikan

Comment