

Wonomulyo, Katinting.com – Pasangan Suhardi Duka (SDK) – Kalma Katta memulai rangkaian kampanye Terbuka terbatasnya di Kabupaten Polewali Mandar. Kecamatan Wonomulyo dipilih jadi titik pertama kampanye SDK-Kalma di ‘Bumi Tipalayo’ itu.
Ribuan masyarakat Wonomulyo terlihat memadati Lapangan Puayam, Desa Sumberjo Wonomulyo tempat SDK-Kalma melaksanakan kampanyenya, Minggu (27/11) siang. Kampanye Pasangan Calon nomor urut 1 itu juga dihadiri sejumlah nama tenar lainnya, seperti Sekretaris DPD Demokrat Sulawesi Barat, Andi Mappangara, Ketua DPD Hanura Sulawesi Barat, Irwan Pababari, Ketua DPC Demokrat Mamuju, Suraidah Suhardi, Ketua DPC Hanura Polewali Mandar, Tasrif, serta sejumlah Anggota DPRD dari Partai pengusung SDK-Kalma.
Hadir pula beberapa tokoh masyarakat Polewali Mandar pada kampanye jagoan Demokrat, Hanura, PKS dan PBB itu. Mereka yang hadir seperti, Nadjamuddin Ibrahim, Andi Fadli Patajangi, Dirga Adi Putra Singkarru.
Dalam orasi politiknya, SDK berkomitmen untuk mengedepankan kedekatan ke masyarakat dalam hal penataan birokrasi di Pemerintah Provinsi. Dengan pemerintahan yang lebih bersahabat dengan masyarakat, Ketua DPD Demokrat Sulawesi Barat itu meyakini setiap permasalahan yang dihadapi akan mudah untuk diselesaikan.
“Sekarang ini sudah tidak zaman lagi model pemerintahan yang elitis, tertutup dan jauh dari masyarakatnya. Jika saya terpilih, maka saya dan Pak Kalma akan menciptakan model pemerintahan yang lebih bersahabat, dekat dengan rakyat. Menghilangkan sekat dan kesan kaku antara pemerintah dengan masyarakat, kami yakin semua permasalahan yang kita hadapi mudah untuk kita selesaikan,” kata SDK mengawali orasi politiknya.
Khusus di Polewali Mandar, Bupati Mamuju dua periode itu menilai pemerintah harus bekerja ekstra untuk menciptakan iklim investasi yang sehat demi kesejahteraan masyarakat yang ada di Polewali Mandar.
“Kalau ada investasi yang masuk, harusnya jangan dipersulit. Pemerintah harus jadi fasilitator yang baik bagi para investor yang ingin ber-invest di sini. Sebab, dengan masuknya investasi, itu juga akan menyerap tenaga kerja di daerah ini. Secara tidak langsung, itu juga akan berpengaruh positif pada peningkatan kesejahteraan masyarakat. Misalnya saja SPBU. Kalau saya terpilih, maka saya jaminkan untuk dibangun lagi SPBU di Polman,” tegas SDK.
Sementara itu, Kalma Katta menjelaskan, SDK adalah figur yang memiliki visi dan misi yang jelas. Ia menyebut, sosok SDK punya kualitas dan kapabilitas yang lebih dari cukup untuk memimpin Sulawesi Barat di masa mendatang.
“Saya dan Pak SDK sama-sama punya pengalaman 10 Tahun jadi Bupati. Kami mendapat pengakuan dari rakyat di Mamuju dan Majene, dapat pengakuan juga dari negara. Mamuju dan Majene oleh negara juga telah ditetapkan sebagai daerah yang keluar dari status tertinggal. Saya dan Pak SDK juga terbilang sukses dalam hal pengelolaan keuangan daerah. Buktinya, negara memberi penghargaan WTP untuk Mamuju dan Majene. Kesemuanya itu sudah cukup bagi kami berdua untuk berbuat bukan hanya untuk Mamuju dan Majene saja, tapi untuk semua kabupaten di Sulbar ini,” urai Kalma. (MH)
