Pasangkayu, Katinting.com – Bupati Pasangkayu, Agus Ambo Djiwa meresmikan Pangiang, kecamatan Bambalamotu, Sulawesi Barat menjadi “Kampung Pedas”, Senin, 13 Juli 2020.
Kampung pedas merupakan program pemerintah daerah melalui dinas Pertanian Pasangkayu sebagai percontohan untuk memenuhi ketersediaan pangan di tengah pandemi corona.
Sebagai percontohan, lahan kosong di areal kantor desa Pangiang dimanfaatkan untuk penanamam cabai (lombok), umbi-umbian, sayur-mayur dan lainnya sebagi pemenuhan gizi keluarga.
“Ini sebagai antisipasi ketersediaan pangan di tengah penangan pandemi. Dan, bila perlu, ke depan bisa menjadi penopang percepatan swasembada pangan,” kata bupati Agus dalam sambutan.
Hal ini, lanjut Agus, sebab negara-negara pengimpor pangan kini menahan stok untuk dalam negeri mereka.
Ia memberi pujian, bahwa nama Pangiang sudah terkenal sejak lama. Makanya, ia menghimbau agar warga salah satu kampung tertua di wilayah ini, tetap kuat dan tangguh.
Ia juga menyinggung soal perputaran uang di Pasangkayu lumayan besar. Khusus perusahaan, tiap harinya mencapai sekira Rp10 miliar. Dia berharap, agar warga tidak belanja di luar daerah. Sebab, pajak 5 persen, itu akan diambil daerah lain.
Sedang kadis Pertanian Pasangkayu, Irman menyampaikan, bahwa kampung pedas agar bisa menambah ekonomi, khusus bagi ibu rumah tanggga.
Dia menyebut, khusus bidang pertanian, bantuan pemda ke desa Pangiang cukup besar selama ini, mulai dari bantuan bibit padi sampai alat pertanian modern.
Kades Pangiang, Rizal mengapresiasi program pemda ini. Ke depan, program ini akan dicanangkan ke seluruh rumah tangga untuk pemnafaatan lahan tidur menjadi produktif.
“Ke dapan, kita akan maksimalkan bumdes dan kelompok tani. Ini juga bisa mengurangi ternak warga yang berkiaran,” kata Rizal.
Arham Bustaman
Comment