Suasana Sosialisasi penguatan KIE di Mateng, Kamis (23/7). (Mahfudz)
banner 728x90

Mateng, Katinting.com- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Mamuju, melakukan penguatan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE), di Mamuju Tengah, dihadiri oleh Anggota DPR RI, Andi Ruskaty Ali Baal, Sekertaris Kabupaten Mamuju Tengah, Askary Anwar dan Kepala BPOM Mamuju, Netty Nurmuliawaty. Kamis (23/7).

Dalam sambutannya pada pembukaan sosialisasi penguatan KIE di Mamuju Tengah, Kepala BPOM Mamuju, Netty Nurmuliawaty, mengungkapkan, jika pengawasan obat dan makanan berbasis risiko difokuskan pada strategi preventif dengan mengedepankan tindakan pencegahan melalui pelaksanaan komunikasi risiko strategis.
“Jadi salah satu bentuk nyata dari strategi ini adalah pemberdayaan masyarakat melalui KIE, yang kita laksanakan hari ini di Mamuju Tengah” ungkap Netty.

Terpisah Sekkab Mamuju Tengah, Askary Anwar, menuturkan bahwa sosialisasi penguatan KIE ini sangat penting kita lakukan jika perlu dilakukan secara kontiniu yang dapat memberikan pemahaman kepada masyarakat yang tidak tau seperti apa obat dan makanan yang kita konsumsi apakah aman atau tidak.
“Karenanya, Saya mengajak kepada seluruh unsur terkait, bahwa pengawasan obat, makanan dan kosmetik mempunyai lingkup yang luas dan kompleks, karena menyangkut kepentingan hajat hidup orang banyak, serta berimplikasi luas pada kesehatan masyarakat, menjadi penting kita melakukan penguatan” tutur Askary.

Sementara anggota Komisi IX, DPR RI, Andi Ruskaty Ali Baal, yang hadir dalam kegiatan ini, menekankan kiranya kegiatan penguatan KIE ini sangat penting bagi kita semua. Mengingat peredaran obat dan makanan yang cukup luar biasa cepatnya merambah semua wilayah.
“Sehingga tentu dengan sosialisasi penguatan KIE ini, menjadi sarana edukasi bagi masyarakat, sebagai filter dalam memahami latar belakang obat dan makanan yang akan mereka konsumsi” ujar Ruskaty.

Olehnya ia berharap BPOM terus melakukan edukasi penguatan KIE tanpa henti, guna menyelamatkan masyarakat kita dari kemungkinan mengkonsumsi makanan dan obat serta kosmetik yang mengandung zat berbahaya dan intoleran bagi tubuh mereka.
“Dan peran ini adalah peran kita bersama, melindungi masyarakat Sulawesi Barat dan Mamuju Tengah khususnya” pungkas Ruskaty.

(Mahfudz)

Bagikan