Bupati Mamasa, Ramlan Badawi. (Dok. Adi)
banner 728x90
banner 728x90

Mamasa, Katinting.com – Pengabdian Ramlan Badawi sebagai Bupati Kabupaten Mamasa kini mencapai akhir jabatan pada 19 September 2023.

Bupati ketiga Kabupaten Mamasa itu telah mengabdikan dirinya selama 21 tahun untuk Bumi Kondosapata dengan berbagai jenjang karir mulai dari pejabat birokrasi hingga terjun pada dunia politik.

“Saya sudah 21 tahun mengabdikan diri bagi Mamasa. 6 tahun sebagai kepala dinas dan 15 tahun berada di politik yakni 2 tahun sebagai wakil bupati dan 10 tahun sebagai Bupati Mamasa,” ungkap Ramlan disela-sela kesibukannya, senin (18/9/23)

Ramlan Badawi pun menyampaikan pesan – pesan diakhir jabatannya sebagai Bupati Mamasa saat ditemui dikediamannya, di jalan poros Mamasa, Desa Osango, Kecamatan Mamasa, Kabupaten Mamasa, pada senin (18/9) malam.

Ia berharap agar masyarakat mendukung Penjabat (Pj) Bupati yang nantinya memimpin Mamasa setahun kedepan. Dirinya pun menginginkan agar kebersamaan, kekompakan dan keamanan seluruh masyarakat tetap terjaga.

“Paling penting kita rawan keamanan dimana Mambi konflik 7 tahun dan kita jadi kota mati,” ungkap Ramlan.

Hingga Ramlan pun berpesan agar keamanan dapat diutamakan kedepannya.

Kemudian pesan yang kedua ialah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dan yang ketiga adalah meningkatkan Ekonomi masyarakat

“Kita mengajak masyarakat untuk berpikir positif dengan menjunjung kata mufakat dan motto mesakada sitayuk sipakasalle, hingga meningkatkan ekonomi masyarakat dimana ada 2 hal yang mendukung untuk memajukan Kabupaten Mamasa yakni Pariwisata dan Pertanian,” tuturnya.

Selain itu, Ramlan pun mengungkapkan suka duka yang dialami selama mengabdikan diri di Kabupaten Mamasa dengan berbagai torehan dalam membangun Daerah pegunungan yang sering disebut Kondosapata.

Suka duka yang dialami oleh Ramlan Badawi, mulai dari awal pembentukan Kabupaten Mamasa hingga masa akhir jabatan sebagai Bupati

“Dahulu kita dibangkitkan dengan pola pemekaran dan akhirnya ini bisa terbentuk menjadi Kabupaten dengan 168 desa, 18 kelurahan dan 17 kecamatan, Ini tujuannya mensejahterakan rakyat mendekatkan pelayanan,” tutur Ramlan Badawi.

Selama 12 tahun menjadi orang nomor 1 di Kabupaten Mamasa berbagai tantangan dan polemik pun dialaminya. Dimana pada periode 2019-2024 masa jabatannya sebagai Bupati mengalami tantangan yang begitu berat hingga menghambat visi misi dan program pemerintahan yang telah dicanangkannya

Menurut Ramlan, hal itu diakibatkan pada tahun pertama hingga tahun kedua periodenya dilanda bencana alam berupa gempa bumi.

“Dimana kita merasakan gempa bumi sebanyak 120 kali dalam sehari,” ungkapnya.

Sementara untuk tahun ke ketiga hingga tahun ke empat kembali dilanda Virus Covid 19 hingga menyita seluruh energi untuk memberikan pelayanan kesehatan dan keselamatan bagi masyarakat.

“Dimana kita sama-sama mengamankan rakyat dari sisi ancaman jiwa yang luar biasa, banyak bergelimpangan mayat dan lain sebagainya,” ungkapnya.

Lanjut Ramlan, hingga tahun terakhir Inflasi yang kita rasakan dengan sulitnya ekonomi keuangan dan juga regulasi keuangan yang berubah dari transferan perbulan menjadi tiga kali dalam setahun

“Bukan tidak dibayar tapi kadang tertunda inilah yang tidak dipahami masyarakat, itulah kenapa sering turun demo dan demo supaya kita pemerintah termotivasi untuk memperbaiki Kabupaten Mamasa,” tutupnya.

(Adi)

Bagikan

Comment