

Pasangkayu, Katinting.com – Sungai Karossa merupakan batas administrasi antara Mamuju Tengah dan Mamuju Utara yang memiliki persoalan utama yakni sedimentasi yang besar di daerah hilir.
Selain itu, pada saat hujan dengan intensitas tinggi seringkali terjadi banjir yang menggenangi sebagian dua wilayah di perbatasan tersebut.
Persoalan lainnya terdapat pada kerusakan atau erosi pada tebing sungai yang dapat mengancam lahan perkebunan masyarakat serta pemukiman warga sekitar.
Desain struktur pembangunan tanggul dinilai sangat baik sebab sudah dilakukan study kelayakan yang bertujuan agar penanganan pengendalian banjir dapat memberikan manfaat secara langsung kepada masyarakat.
Rencana total 36 KM yang akan ditanggul dengan kisaran anggaran ratusan miliar dari BWSS III yang meliputi satu sungai induk dan dua anak sungai lainnya yang berada di Karossa (Mateng) dan Dapurang (Matra).
“Rincian anggaran belum ditentukan, namun volume masing-masing 33 KM sungai utama yg membagi Kabupaten Pasangkayu dan Mateng, 750m Sungai Benggaulu, 750 Sungai Karossa, 1.5 KM Sungai Masabo,” kata Kabid Pengairan PUPR Matra Kartini di ruang kerjanya, Kamis, 20 April.
Tini sapaan akrab wanita peramah menambahkan, keinginan masyarakat agar tanggul nantinya menggunakan batu gajah, untuk itu pihaknya sementara menghitung anggaran yang akan dipersiapkan. (Arham Bustaman)

