Mamuju, Katinting.com – Bank Indonesia (BI) terus berupaya mendorong pertumbuhan ekonomi Sulbar disegala sisi.
Salah satu upayanya memberikan masukan dan perbandingan melalui diskusi yang dilaksanakan di salah satu hotel di Mamuju, Kamis (20/04).
Dalam kegiatan tersebut BI menghadirkan pembicara seperti Fadjar Mujadi Deputi Kpw BI Provinsi DKI Jakarta, Arief Nasrudin Direktur PD Pasar Jaya DKI, Josapath Rizal Sebagai Direktur Sumberdaya energi, Mineral Pertambangan Bappenas serta Yuriahto kepala BPBUMD DKI Jakarta.
Selain itu untuk lokal hadir pula perwakilan sejumlah perbankkan, pengusaha, pemerintah provinsi dan daerah, akademisi serta media.
KPw BI Sulbar Dadal Angkoro saat menyampaikan sambutan mengharapkan melalui kegiatan tersebut bisa dijadikan sebagai langkah awal untuk mengumpulkan data dan informasi terkait kendala dan potensi yang bisa dikelolah bersama-sama di Sulbar.
Dadal juga mengatakan struktur perekonomian Sulbar saat ini masih sangat tergantung pada anggaran pemerintah sehingga untuk mengembagkan sektor BUMD sangat Sulit.
“Untuk menghidupkan sektor produkstif anggaran pemerintah sangat terbatas, tentunya ini merupakan dampak dari beban oprasional Pemda yang cukup tinggi, sekira 60 sampai 70 persen setiap daerah sementara perbankkan memiliki keterbatasan untuk membatu hal tersebut,” ujarnya.
Lanjut Ia mengatakan Dana pihak ketiga di Sulbar hingga akhir 2016 hanya 3,36 triliun yang berhasil dikumpulkan perbankkan, hal tersebut tidak mampu memenuhi permintaan kredit yang tercatat terakhir di bulan Desember 5,86 triliun.
“Inplikasi dari hal tersebut terhadap sektor keuangan loan to Deposit Ratio yang mencapai 161 persen dengan hal tersebut kita berusaha menjawab dan mencari solusi bagaimana kita berinovasi untuk mengoptimalkan seluruh sumber daerah salah satunya BUMD,” jelasnya. (Srf)