

Mamuju, Katinting.com – Di momentum 14 tahun Provinsi Sulawesi Barat, kepemimpinan Gubernur Ali Baal dan Wakil Gubernur Enny Anggraeny mendapat sejumlah kritik yang dinilai lambat, sejumlah Kepala OPD tidak Kapabel, dan dianggap bisa gagal memimpin selama pemerintahnnya.
Tersebut dilontarkan Anggota Komisi I DPRD Sulbar, Abdul Rahim, yang disampaikan usai mengikuti rapat paripurna istimewa peringatan hari jadi Provinsi Sulawesi Barat ke-14. Senin (24/9).
Kalau dibiarkan seperti ini, bukan tidak mungkin 5 tahun periode ABM-Enny akan gagal jika perangkat pemerintahan tidak mampu menjadi motor penggerak,
Rahim menilai, pemerintahan ABM – Enny perlu untuk terus dipacu. “Kalau ukurannya serapan APBD yang lambat, saya harus mengatakan bahwa pemerintahan ABM-Enny perlu terus dipacu,” ucapnya.
Dirinya menilai bahwa pemerintahan hari ini harus ditata dengan baik, jika OPD memang tidak bisa bekerja, segera lakukan evaluasi.
“Saya ingatkan pak gubernur (Ali Bal, red) untuk benar-benar menata pemerintahan ini, banyak SKPD yang melakukan gerakan tambahan. Segera lakukan evaluasi, apa susahnya, organisasi memang butuh dinamika, butuh reorientasi,” pungkasnya.
Politisi Partai Nasdem yang partainya getol mengusung dan mendukung ABM-Enny di Pilkada lalu ini, menegaskan bahwa, setidaknya 30 persen kepala OPD dianggap tidak Kapabel pada bidang itu dan meminta gubernur segera melakukan evaluasi.
“Dalam catatan saya, setidaknya 30 persen kepala OPD perlu direposisi. Mereka tidak kapabel dibidang itu, mungkin kapabel pada bidang yang lain. Karena Itu, kita dorong gubernur segera lakukan evaluasi secara menyeluruh,” ungkap Rahim.
Soal kinerja pemerintahan ABM-Enny, pihaknya juga menyampaikan akan melakukan evaluasi pada akhir tahun nanti, seperti apa capaiannya. “Diakhir tahun, kita akan melakukan penilaian seperti apa capainnya. Kalau dibiarkan seperti ini, bukan tidak mungkin 5 tahun periode ABM-Enny akan gagal jika perangkat pemerintahan tidak mampu menjadi motor penggerak,” imbunya.
(Anhar)

Comment