banner 728x90
Ilustrasi
Ilustrasi
banner 728x90

Katinting.com, Mamasa – Seorang bocah perempuan berinisial SV (14), warga Dusun Talangbaji, Desa Tawalian Timur, Kecamatan Tawalian, Kabupaten Mamasa, Provinsi Sulawesi Barat, dicabuli ayah kandunganya sendiri.

Akibat perbuatan bejat ayahnya yang bernama BL, SV hamil dan melahirkan. Kini, BL telah ditahan dan mendekam di sel tahanan Mapolres Mamasa.

Kejadian ini mendapat perhatian khusus Anggota DPD/MPR RI asal Sulbar, Muh. Asri Anas. Dalam kunjungannya ke Mamasa, Senin 16 Mei 2016, Asri Anas menyempatkan diri untuk menemui SV di kediamannya sendiri. Asri tak datang sendiri. Pimpinan Banggar MPR RI itu bersama Marsekal Muda TNI (Purn) Masmun Yan Manggesa. Di hadapan Asri, SV menyampaikan curahan hatinya.

“Saya sebenarnya ujian nasional Pak. Tapi malu ke sekolah karena begini kondisinya,” kata SV kepada Asri Anas.

SV berkisah mengenai nasib tragis yang menimpanya. Rasa tidak percaya diri serta beban moral yang diembannya akibat kelakuan bejat ayahnya itu harus dia tanggung sendiri.

“Terima kasih kepada bapak yang sudah mengunjungi kami di sini,” kata SV kepada Asri Anas.

Menurut SV, ini pertama kalinya seorang pejabat negara mengunjungi dirinya, memberikan dorongan moril untuk bangkit dari keterpurukan. Pejabat pemerintah setempat maupun anggota DPRD Mamasa juga belum ada yang mengunjunginya meskipun hanya untuk sekadar memberikan rasa simpati.

Sementara itu, Asri Anas mengatakan pihaknya akan memberikan pendampingan kepada SV. Selain bimbingan moril, Asri juga berharap warga sekitarnya agar memberikan support sebab bagaimanapun SV adalah korban kekerasan seksual di bawah umur yang perlu diperhatikan semua pihak.

“Kasus seperti ini banyak terjadi di Indonesia akhir-akhir ini. Untuk itu kami mengajak semua pihak terutama keluarga terdekat dan pihak sekolah untuk lebih memerhatikan anak-anak kita agar kejadian seperti ini tidak terjadi lagi,” kata senator dua periode ini.

Seperti diberitakan sebelumnya, kasus pencabulan seorang ayah terhadap anak gadisnya ini terjadi sudah lama.

Aksi pencabulan yang dilakukan tersangka sebenarnya diketahui oleh istri pelaku yang juga merupakan ibu korban, namun keduanya tidak dapat berbuat apa-apa lantaran diancam oleh pelaku akan dibunuh jika melaporkan perbuatannya ke polisi maupun ke pihak keluarga.

Kasus ini terungkap setelah sejumlah keluarga korban dari pihak ibu korban curiga saat mengetahui SV hamil dan kemudian melahirkan. Karena tidak dapat menjelaskan ayah dari anak yang dilahirkan SV, pihak keluarga pun melapor ke polisi. (*)

Bagikan

Comment