Pasangkayu, Katinting.com – PT Tanjung Sarana Lestari (TSL) merupakan pabrik CPO terbesar di Sulawesi Barat. Kini anak perusahaan raksasa sawit Astra Agro Lestari mulai memproduksi minyak goreng.
Pabrik PT TSL berada di desa Ako atau sekira 2 KM dari jantung kota Pasangkayu. Kiprahnya dimulai pada tahun 2020 lalu. Tahun berikutnya sempat vakum.
Namun, pada awal 2022 produksinya mencapai 90 ton. Dan, dipasarkan pada Maret 2022 di wilayah Sulawesi Barat dan Sulawesi Tengah.
Meski pendatang baru, minyak goreng produksi andalan kabupaten Pasangkayu ini mulai dilirik di pasaran.
Selain harga cukup kompetitif, kwalitasnya pun berani diadu dengan brand-brand minyak goreng ternama nasional.
Salah satu warga pemilik cafe di Pasangkayu mengaku sangat suka dengan Minyakita. Karena kwalitasnya dinilai sangat baik.
“Minyakita” merupakan nama merek yang disematkan pada produk ini. Jenama ini masih cukup asing di telinga orang luar. Tapi, lokalan Sulawesi mulai dikenal.
Tak ayal, jika di tengah kelangkaan minyak goreng secara nasional, Minyakita menjadi perhatian warga.
Meski begitu, warga tak serta-merta bisa membeli langsung di pabrik. Melainkan melalui distributor yang telah ditunjuk.
Harga sebelum HET dicabut oleh pemerintah, Rp11.500/liter untuk curah dan Rp13.500/liter atau Rp67.500/jerigen dengan isi 5 liter untuk kemasan.
Usai pemerintah mencabut HET minyak goreng, kata CDO PT TSL, Hermanto Rudi, produk Minyakita akan menyesuaikan harga pasar.
“Mesti mengikuti harga pasar,” kata Rudi saat berbincang dengan sejumlah awak media di Pasangkayu pekan lalu.
Beberapa waktu lalu, bekerjasama dengan dinas terkait di halaman Mapolres Pasangkayu penyalur mengadakan pasar murah Minyakita. Warga pun banyak datang membeli.
Selain di Pasangkayu, pasar murah juga merambah hingga ibukota Sulbar, Mamuju. Di sana diketahui lebih laris dari Pasangkayu. Sebanyak 132.000 liter ludes terjual periode Maret.
Meski produksinya masih terbatas, pada Februari lalu, perusahaan mencatat 550 ton terjual. Bagi pemain baru, angka itu cukup fantastis.
Sedang penjualan minyak goreng curah berada di angka 1.700 ton di Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Gorontalo dan Sulawesi Utara.
Hingga saat ini, Rudi menuturkan permintaan Minyakita di pasaran terus mengalami peningkatan tajam.
Arham Bustaman

Comment