Katinting.com, Mamuju – Proses Gerhana Matahari Total (GMT) disambut antusias hampir semua kalangan, ditempat dilaluinya gerhana matahari. Tidak terkecuali sebagian kalangan jurnalis di Mamuju yang mengabadikan moment tersebut.
Di Mamuju sendiri gerhana matahari hanya terjadi 95 persen dan kurang lebih 2 menit, namun demikian tidak menyurutkan semangat banyak orang untuk menyaksikan fenomena alam tersebut.
Seperti tampak di belakang rumah adat Mamuju, para awak media ini, meskipun tetap menjalankan tugas meliput namun tidak melewatkan proses gerhana Matahari untuk diabadikan ataupun sekedar ingin menyaksikan proses bulan menutup cahaya matahari ke bumi.
Sejumlah jurnalis ini dari berbagai media, baik itu cetak, online, tv dan radio. Berupaya menyaksikan dan mengabadikan moment tersebut meskipun dengan alat terbatas dan seadanya. Kacamata yang khusus untuk melihat gerhana menjadi satu-satunya penyaring yang ditempelkan pada kamera sehingga bisa dengan jelas melihat pergeseran bulan yang akan menghalau cahaya matahari ke bumi.
Usaha yang cukup cerdas dan mentaktisi keadaan tersebut menjadi tontonan sesama awak media. ‘Tak ada akar rotan pun jadi’, menjadi pribahasa yang cocok menganalogikan keadaan tersebut. (Anhar Toribaras)
