Mamuju, Katinting.com – Perlu kita ketahui, Wilayah Korem 142/Tatag yang meliputi Provinsi Sulbar dan beberapa kabupaten di wilayah Provinsi Sulsel, sebagian besar wilayahnya terdiri dari daerah perbukitan dan lembah yang berada disekitar sungai sehingga sangat berisiko mengalami bencana alam khususnya tanah longsor dan banjir.
Korem 142/Tatag sebagai salah satu komando kewilayahan di jajaran Kodam VII/Wirabuana dituntut terus meningkatkan kepekaan kejelian dan ketanggapsegeraan terhadap setiap permasalahan yang terjadi, serta segera mengatasi dan menyelesaikan masalah yang timbul dengan baik, cepat, cermat dan tuntas.
Pelaksanaan Latihan posko I Korem 142/Tatag yang di gelar selama 3 hari ( 6-8 Desember 2016) dengan tema “Korem 142/Tatag Melaksanakan Tugas Bantuan Kepada Pemerintah Daerah di Sulawesi Barat Dalam Rangka Menanggulangi Bencana Alam Di Wilayah,” ditutup oleh Kasdam VII/WRB Brigjen TNI Supartodi pukul 11.00 Wita. Di halaman Makorem 142/Tatag Mamuju. Kamis (08/12).
Dalam amanat Pangdam VII/Wirabuana yang dibacakan oleh Kasdam VII/Wrb menyampaikan bahwa segenap prajurit Korem 142/Tatag dituntut memiliki kemampuan yang memadai disertai kewaspadaan yang tinggi dalam melaksanakan tindakan cegah dini, deteksi dini dan lapor cepat.
Sehingga setiap permasalahan yang timbul dapat dapat diselesaikan secara cepat dan tepat sesuai dengan prosedur pemberlakuan kegiatan tanggap darurat dalam menghadapi bencana alam.
“Latihan posko I yang baru saja diselesaikan ini, pada dasarnya merupakan salah satu upaya untuk melakukan pembinaan kesiapan satuan secara internal, oleh karena itu, hasil yang telah dicapai selama pelaksanaan latihan ini, hendaknya terus dikembangkan disesuaikan dengan kemungkinan ancaman dan gangguan yang akan dihadapi di masa mendatang,” tegas Pangdam.
(Penrem 142/Tatag)
