Mamuju, Katinting.com – Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar, mengikuti pembukaan Kick Off Meeting Forest Programme (FP) IV melalui video conference dari rumah jabatannya, Selasa, (30/3).
Pada kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Sulbar didampingi oleh Kepala Dinas Kehutanan Sulbar, Hamzah dan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, Darmawati.
Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar mengatakan, program FP IV merupakan kerjasama antara Pemerintah Indonesia bersama Pemerintah Jerman di bidang kehutanan, khususnya untuk Taman Nasional Gandang Dewata dan DAS Kabupaten Mamasa, dimana program tersebut merupakan berkah bagi Sulbar.
“Program ini merupakan berkah bagi Sulbar dalam mendorong pembangunan berkelanjutan di bidang lingkungan hidup,” kata Wagub Sulbar.
Dia menyampaikan apresiasi Pemprov Sulbar terhadap program FP IV yang akan berjalan selama tujuh tahun untuk mempertahankan dan memulihkan DAS Kabupaten Mamasa, serta pengelolaan Taman Nasional Gandang Dewata secara lestari, yang diharapkan membawa manfaat besar bagi masyarakat Sulbar khususnya di Kabupaten Mamasa.
“Program rehabilitasi dan konservasi hutan dengan menerapkan pendekatan pengelolaan DAS secara terpadu melalui FP IV, kiranya dapat meminimalisir kerusakan hutan, mempertahankan flora dan fauna, serta keanekaragaman hayati, dimana hal-hal tersebut sangat mempengaruhi kuantitas dan kualitas air dalam pengoperasian PLTA Bakaru,” pungkasnya.
Dirjen Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Kementerian Lingkungan Hidup, Basar Manullang mengharapkan, kerjasama yang terjalin selama ini semakin ditingkatkan antara Sulbar dan Sulsel yang terdapat kehangatan didalamnya, menjadikan kedua daerah ini sangat solid, sehingga tidak menimbulkan problem di lapangan.
Basar juga berharap, semoga seluruh stakeholder yang terkait dapat memberikan warna yang tajam selama tujuh tahun projek tersebut akan berjalan hingga tuntas.
“Untuk itu, tolong hal ini betul-betul dijaga, dengan langkah-langkah aspek kelembagaan yang mempersiapkan secara automatis mengelola sumber daya alam (SDA) ketika projek itu telah rampung,” imbaunya.
(ADV)