Mamuju, Katinting.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulawesi Barat (Sulbar) mengambil langkah strategis dalam menangani permasalahan Anak Tidak Sekolah (ATS) dengan menyediakan biaya pendidikan bagi ATS miskin.
Meskipun anggarannya terbatas, sekitar Rp420.000.000,00, Disdikbud Sulbar berharap dapat memberikan dukungan kepada ATS yang ingin kembali bersekolah.
Pemberian biaya pendidikan ini akan difokuskan pada ATS yang tergolong miskin setelah dilakukan validasi dan verifikasi data. Langkah ini diharapkan dapat memotivasi masyarakat untuk membawa anak-anak mereka kembali ke sekolah, sehingga dapat menekan angka ATS di Sulbar.
Kadis Dikbud Sulbar, Mitthar, mengungkapkan bahwa selain biaya pendidikan, Disdikbud juga akan menyediakan seragam dan perlengkapan sekolah dengan anggaran sekitar Rp500.000.000,00. Dana ini akan dibagi untuk SMA, SMK, dan bidang pendidikan khusus, TP PAUD, dan Dikdas.
“Sudah banyak yang kami berikan, termasuk yang sementara berjalan selama enam bulan ini, pemberian makanan pendamping bagi bayi yang stunting. Jadi ternyata angka stunting itu naik atau turun tergantung dari angka kunjungan ke Posyandu. Nah ini yang sementara menjadi pekerjaan rumah kami, karena ternyata orang tua sangat kurang membawa anak ke Posyandu,” ujar Mitthar.
Mitthar juga menyampaikan bahwa tim penanganan ATS sedang melakukan verifikasi data ATS miskin di enam kabupaten Sulbar. Verifikasi ini dilakukan oleh tim dari sekolah-sekolah SMA, SMK, dan SLB di wilayah tersebut.
“Verifikasi administrasi awal telah dilaksanakan selama tiga hari, sejak 7 hingga 9 November 2023 kemarin. Hari pertama di Kabupaten Mamuju dan Mamasa, hari kedua di Kabupaten Mamuju Tengah dan Polewali Mandar, serta di Kabupaten Pasangkayu dan Majene pada hari ketiga,” tambah Mitthar.
Harapannya, dengan adanya bantuan biaya pendidikan dan perlengkapan sekolah ini, masyarakat Sulbar dapat bersama-sama mendukung gerakan kembali bersekolah dan menekan angka ATS di daerah tersebut. (ADV)
