

Pasangkayu, Katinting.com – Wakil Gubernur Sulawesi Barat, Enny Angraeni Anwar didampingi suaminya Anwar Adnan Saleh melakukan peletakan batu pertama pembangunan asrama putri pondok pesantren Nurul Jadid Pasangkayu.
Enny berharap pendidikan di pondok pesantren tidak hanya pintar ngaji saja, tetapi harus lebih dari itu, “Tadi ada siswa yang bisa berceramah dengan bahasa inggris, bahasa arab, dan bahasa Indonesia suatu kebanggaan kita bersama,” ucapnya saat menghadiri acara isthighosa akbar sekaligus peletakan batu pertama pembangunan asrama putri pondok pesantren Nurul Jadid di Desa Saptanajaya, Kecamatan Doripoku Kabupaten Pasangkayu, Minggu (23/9).
Tujuan utama kegiatan tersebut agar lebih mendekatkan diri dan menambah ketaqwaan kepada Allah SWT serta meningkatkan syiar islam dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari.
Sambung Enny, pondok pesantren merupakan lembaga tertua yang berkembang di pelosok Negara Indonesia yang berada dalam lingkungan masyarakat nusantara sehingga mampu mewarnai dan memberikan ciri khas tersendiri bagi masyarakat Sulawesi Barat. Melalui isthighosa ini diharapkan kedatangan kami dapat melepas kerinduan bersama yang sudah lama tidak bertemu, sebutnya.
Ponpes Nurul Jadid telah memberikan kontribusi yang baik bagi daerah atas didikan-didikan kepada generasi penerus melalui pendidikan agama Islam yang baik, maka dari itu sebagai harapan kedepan Pemprov Sulbar akan memberikan sumbangsih kepada Pondok pesantren dan masyarakat dalam pendirian asrama putri akan dimasukkan pada program kerja pemerintah daerah ditahun mendatang.
Enny menambahkan, dalam menghadapi berbagai tantangan bangsa, Islam telah diajarkan untuk menghadapi semua ujian dan tetap beristiqomah dalam menempuh jalan kebaikan serta kebenaran, begitupun bagi negara kesatuan Republik Indonesia diharapkan mampu menjaga persatuan dan kekompakan tanpa saling menyalahkan satu sama lain.
Saya bersama pak Anwar akan menginfaqkan bantuan dana atas pendirian asrama putri dan selebihnya saya akan berusaha menjadikan program pembanguan pesantren ke salah satu program kerja Pemprov Sulbar, sebut Enny.
Gubernur Sulbar dua periode, Anwar Adnan Saleh pada kesempatan tersebut menyampaikan, ulama merupakan tonggak perjuangan sejati bangsa Indonesia dalam meraih kemerdekaan. Selain dari itu, dalam menghadapi pemilihan serentak ditahun 2019, hendaknya seluruh masyarakat Sulbar tetap menjaga persatuan dan menghindari segala hal yang dapat mengakibatkan gesekan antar sesama.
Kalau tidak ada ulama tidak akan ada kemerdekaan Indonesia, pungkas Anwar.
Kepala Pondok Pesantren Nurul Jadid, KH. Zaini menyampaikan, kunjungan yang dilakukan oleh orang nomor dua di Sulbar tersebut merupakan yang keempat kalinya, menandakan kepedulian dan rasa cinta kepada dunia pesantren dan para generasi penerus agama.
Maka dari itu sebagai bentuk penghargaan yang sangat besar, pembangunan asrama putri Pondok Pesantren Nurul Jadid akan diberi nama dengan nama tokoh pembangunan Sulbar yaitu Anwar Adnan Saleh.
Saya ambil berkah buat santri-santri Ponpes Nurul Jadid, jadi kedepan diharapkan santri bisa menjadi ulama, ustad dan ustadzah serta ada yang bisa menjadi Gubernur Sulbar kedepan, harapnya.
(ADV. Kominfo Sulbar/Farid)

Comment