Mamasa, Katinting.com – Kurang lebih 40 ekor Babi di tiga kecamatan di Kabupaten Mamasa, yakni Kecamatan Sumarorong, Messawa dan Mamasa terkonfirmasi terpapar Flu Babi Afrika atau African Swine Fever (ASF).
Diketahui penyakit ASF mulai masuk di wilayah Kabupaten Mamasa sejak dua bulan terakhir, pertama kali ditemukan di Tabone, Kecamatan Sumarorong,Kabupaten Mamasa
Tak berselang lama, virus ini menyebar dengan cepat, hingga menyerang puluhan Babi di sejumlah wilayah di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Mamasa.
Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa, Selfianus saat dijumpai di ruang kerjanya mengatakan, berdasarkan laporan yang diterima Bidang Peternakan pada Dinas Pertanian Kabupaten Mamasa, Babi yang terserang penyakit ASF terbanyak ditemukan di wilayah Kecamatan Messawa dan Kecamatan Sumarorong.
Kata dia, untuk Kecamatan Mamasa, hingga saat ini baru satu desa yang terkonfirmasi terpapar Flu Babi ASF ini, yakni Desa Bubun Batu. Namun, perlu dilakukan antisipasi karena peredaran virus ini sangat cepat.
“Bukan hanya peredarannya yang begitu cepat, namun, virus ASF juga mematikan bagi hewan khususnya Babi. Untuk mengantisipasi Penyebarannya, pihak Dinas Pertanian terus melakukan edukasi pada peternak, agar menjaga kebersihan kandang,” katanya, Rabu (14/6/23).
Lanjut menjelaskan, langkah-langkah yang dapat dilakukan hanya edukasi kepada peternak dan melakukan isolasi terhadap Babi yang masih sehat.
Namun yang menjadi kendala, karena sampai saat ini belum ditemukan obat ataupun vaksin terhadap virus ini. Sehingga, upaya yang dapat dilakukan hanya melakukan isolasi bagi Babi yang masih sehat dan dipisahkan dari yang sudah terkonfirmasi.
“Yang pasti untuk Kabupaten Mamasa susah ada Babi yang sudah terkonfirmasi terserang Flu Babi,” tandasnya.
Jadi,untuk antisipasinya diharapkan kepada peternak agar tidak mengunjungi Babi yang sudah dinyatakan terkonfirmasi, sebab, penularannya sangat cepat.
Selain itu ia menghimbau kepada peternak agar segera melaporkan kepada Dinas Pertanian jika Babinya dalam kondisi tidak sehat. Karena, jika dalam satu kandang terdapat satu ekor yang terpapar, dipastikan yang lainnya juga ikut terpapar.
“Babi yang terkonfirmasi harus dimusnahkan karena belum ditemukan obatnya maupun vaksinnya, supaya tidak Menular ke yang lain,” tutupnya
(Jeje)