banner 728x90

Mamuju, Katinting.com – Penanganan cepat dan tepat terhadap kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Tutar, Kabupaten Polewali Mandar, berhasil memberikan hasil yang memuaskan.

Dari total 118 warga yang terinfeksi, 86 di antaranya telah dinyatakan sembuh berkat pelayanan yang sigap dari tim kesehatan. Penanganan ini dilakukan atas arahan langsung dari Pj. Gubernur Sulawesi Barat, Bahtiar Baharuddin.

Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Barat, drg. Asran Masdy, yang memimpin tim di lapangan, mengungkapkan bahwa tim kesehatan yang bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Polman bergerak cepat dalam merespons penyebaran DBD.

“Dari jumlah awal 87 pasien, kini meningkat menjadi 118. Dari jumlah tersebut, 114 di antaranya positif DBD, 3 orang terdiagnosa DBD sekaligus Chikungunya, dan 1 orang lainnya positif Chikungunya,” jelas drg. Asran pada Minggu, 20 Oktober 2024.

Dari total kasus yang ada, 86 orang telah dinyatakan sembuh dan saat ini masih ada beberapa pasien yang menjalani perawatan di fasilitas kesehatan. Sebanyak 17 pasien dirawat di pustu, 5 pasien di Puskesmas Tutar, 7 pasien di Puskesmas Batupanga, 2 pasien di RSUD Wonomulyo, dan 1 pasien di RSUD Hj. Andi Depu.

“Aspek krusial dalam penanganan DBD adalah pelayanan cepat di hari-hari kritis, terutama di hari ke-4 dari terinfeksi. Jika terlambat ditangani, pada hari ke-5 pasien bisa mengalami pendarahan yang serius. Beruntung, berkat penanganan cepat, tidak ada kasus yang berkembang menjadi kondisi parah,” ujar drg. Asran.

Tim kesehatan juga terus melakukan edukasi kepada masyarakat untuk segera menghubungi fasilitas kesehatan jika menemukan gejala DBD di lingkungan sekitar.

“Kerja sama yang baik antara masyarakat dan pihak kesehatan setempat sangat penting agar penanganan bisa dilakukan dengan cepat dan tepat,” tambahnya.

Selain perawatan pasien, tim kesehatan juga melakukan fogging di area yang teridentifikasi sebagai sumber penyebaran DBD. Pembersihan sarang nyamuk juga dilakukan secara rutin dengan menggerakkan masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan.

“Kami masih terus memantau dan memberikan pelayanan kesehatan di lokasi, termasuk melakukan fogging setelah menemukan jentik nyamuk di beberapa rumah. Pendampingan terhadap masyarakat juga dilakukan untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk setiap minggu,” tutup drg. Asran.

Upaya ini diharapkan dapat terus menekan angka kasus DBD di wilayah tersebut dan mencegah penyebaran lebih lanjut. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah, tim kesehatan, dan masyarakat, wabah DBD di Kecamatan Tutar dapat ditangani dengan baik. (ADV/Zulkifli)

Bagikan